Kementan Support Petani yang Mau Berwirausaha

oleh -236 views
oleh

BOGOR – Pertanian Indonesia diibaratkan seperti merpati putih yang tak ingkar janji karena merupakan salah satu sektor utama penyumbang pendapatan negara saat ini. Untuk mengoptimalkan sektor ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menghadirkan banyak petani milenial yang terkoneksi dengan berbagai stakeholders yang ada. Termasuk juga dengan organisasi profesi.

Kolaborasi yang dilakukan Kementan, antara lain dengan organisasi profesi seperti KTNA, HKTI, FKPPI, KNPI, HIPMI, GEMPITA, ASBENINDO, PERHIPTANI, IKAMAJA, P4S dan lintas organisasi profesi lainnya.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausahawan pertanian.

“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan, hingga jejaring pemasaran. Kita tanamkan kepada generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi ini,” jelas Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, selalu menegaskan pentingnya mencetak petani muda yang handal.

Menurutnya, DPM/DPA adalah SDM pilihan. Kehadirannya harus dapat meresonansi generasi muda lainnya. Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan, menjadi petani adalah hal yang keren.

“Masa depan pertanian Indonesia ada di tangan petani milenial. Untuk itu, kita terus berupaya meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan para petani milenial dan petani andalan,” katanya.

Di Bogor,  Senin (4/10/2021), BPPSDMP Kementan, melaksanakan Pertemuan Sinergisitas Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementerian Pertanian dengan Lembaga/Organisasi Profesi. Hal ini dilakukan Kementan untuk meresonansi regenerasi petani diberbagai daerah, semakin terlihat nyata.

Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan beberapa langkah sinergi Kementan dengan Kementerian dan Lembaga lain termasuk organisasi profesi guna meningkatkan penumbuhan wirausahawan muda pertanian.

“Langkah kami untuk mewujudkan regenerasi petani tak main-main. Ini semua kami buktikan melalui pertemuan ini yang bertujuan untuk meresonansi program penumbuhan pengusaha muda pertanian, membangun sinergi antar Lembaga/Organisasi Profesi dengan DPM/DPA Kementan dan juga meningkatkan wawasan peserta terkait digital ekonomi, pemanfaatan program inclusive closed-loop dan pengembangan desa wisata pertanian,”  paparnya.

Siti Munifah menambahkan, pendampingan usaha bagi wirausahawan pertanian, pelatihan vokasi untuk kewirausahaan pengembangan usaha, pelatihan dan pendampingan literasi keuangan dan akses permodalan melalui KUR hingga akselerasi pembiayaan dan investasi pun dilakukan oleh Kementan.

“Dan yang tak kalah penting, Kementan terus menginisiasi kerjasama dengan stakeholder lain dalam bidang penyuluhan, pendidikan dan pelatihan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *