Kementan Tumbuhkan Minat Bertani Sejak Dini Lewat Literasi

oleh -172 views
oleh

Pandeglang, — Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menumbuhkan minat masyarakat terhadap sektor pertanian. Salah satunya melalui kegiatan panen buku yang digelar Biro Humas dan Informasi Publik di kawasan Taman Baca Masyarakat Al-Latif, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Kamis 30 Mei 2024.

Diketahui panen buku merupakan kegiatan donasi buku yang bertujuan menumbuhkan minat bertani sejak usia dini melalui literasi. Dengan kegiatan tersebut, generasi muda diharapkan mampu memahami pertanian secara keseluruhan terutama dalam mendukung keberlanjutan pertanian di masa depan.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, dalam kesempatan lain menegaskan bahwa kegiatan panen buku atau donasi buku ini adalah wahana masyarakat usia muda untuk menyadari dan mengembangkan minat pada pertanian. Pada akhirnya mengembangkan potensi mereka mengarah pada peningkatan taraf hidup melalui sektor pertanian.

Menurut Wahyu Indarto, penanggung jawab kegiatan Panen Buku menyatakan, selain target bacaan yang terukur, kegiatan panen buku ini dibarengi dengan kegiatan praktek budidaya tanaman untuk mengetahui cara bertanam yang baik sesuai petunjuk yang tertera dalam literatur. Salah satunya adalah praktik menanam komoditas hortikultura seperti sayur dan buah, yang dipandu langsung oleh penyuluh Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Banten.

“Panen buku dan praktik bertani di Taman Baca Masyarakat merupakan sarana edukasi. Efek kedepan diharapkan terbentuk ikatan emosional sehingga di fase usia berikutnya anak-anak tidak asing dengan aktivitas pertanian,” tegas Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah wilayah Pandeglang, Neneng Nuraini menyambut dan berterimakasih atas kegiatan yang dilaksanakan jajaran Kementan, terutama dalam menumbuhkan minat usia dini terhadap sektor pertanian nasional.

“Bagi kami, yang dilakukan Kementan ini merupakan kegiatan positif dari inklusi sosial dimana terdapat proses yang memungkinkan individu atau anak-anak kita ini berpartisipasi dalam kehidupan sosial mereka, khususnya dalam dunia pertanian,” katanya.

Neneng berharap panen buku ini dapat menjadi bekal dan ilmu pengetahuan serta wawasan bagi masyarakat luas sehingga ke depan Indonesia dapat mewujudkan kesejahteraan baik bagi petani maupun masyarakat pada umumnya.

“Semoga dengan adanya bantuan 300 paket buku ini, dapat menambah ilmu dan wawasan anak-anak di desa Mandalawangi dan meningkatkan minat membaca anak-anak, kemudian mereka mempraktikannya,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan juga mengatakan bahwa regenerasi petani sudah seharusnya menjadi perhatian bersama untuk memperkuat sektor pangan dunia.

Apalagi, kata Mentan, saat ini terdapat keresahan dari berbagai negara dalam menghadapi tantangan pangan dunia.

“Kita melihat sekarang ini terdapat anomali sumber daya pertanian, di satu sisi pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat, namun pada sisi yang lain kondisi pertanian atau tanahnya menurun. Bahkan, terindentifikasi petani dihuni oleh orang-orang tua dengan alat-alat seadanya,” jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan panen buku ini diikuti kurang lebih 100 peserta dari anak-anak usia sekolah dasar yang mengakses Taman Baca Masyarakat Al-Latif, Mandalawangi Pandeglang. Pada acara tersebut, anak-anak diajak praktek menanam cabai dengan media tanam polybag dan dipandu langsung oleh para penyuluh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *