Masuki Masa Panen, Petani Rawa SIMURP Banyuasin Tetap Semangat di Tengah Pandemi

oleh -1,228 views
oleh

BANYUASIN – Pandemi Covid-19 tidak mampu menyurutkan semangat para petani lahan rawa Mugi Rahayu, salah satu poktan di Desa Karang Sari, Kecamatan Karang Agung ilir, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, untuk terus turun ke lapangan. Apalagi saat ini telah memasuki masa panen.

Semangat para petani Mugi Rahayu tetap mendapatkan pengawalan dari Kementerian Pertanian melalui para penyuluh. Kementan memastikan petani dan penyuluh tetap bekerja di lapangan dan berproduksi walaupun di tengah pandemi.

“Pemerintah terus berupaya menjaga stok pangan demi menjamin ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia. Untuk itu semua harus ke lapangan. Petani harus ke lapangan, penyuluh harus ke lapangan. Produksi pangan tidak boleh berhenti,” tutur Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Pernyataan tidak jauh berbeda disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi

“Pertanian tetap harus terus bergerak di tengah pandemi covid-19 untuk menjamin keamanan pangan. Tentu para petani dan penyuluh harus memperhatikan protokol pencegahan dan penanganan Covid-19. Seperti penggunaan masker, social distancing, mencuci tangan, menjaga kebersihan badan,” tutur Dedi.

Ditambahkannya, petani dan penyuluh harus bisa menghasikan bahan pangan yang sehat dan berkualitas. Karena, dengan mengkonsumsi pangan lokal yang bergizi dapat membantu memperkuat imunitas dan mencegah penularan Covid-19.

Sementara Poktan Mugi Rahayu melakukan panen padi varietas lokal Vietnam menggunakan combine harvester dengan produktivitas 49 kw/ha. Hasil ini masih dapat ditingkatkan jika meggunakan varietas unggul dan didukung teknologi yang tepat dilapangan, diantaranya menggunakan pertanian Climate Smarte Agriculture (CSA).

Menurut Dedi, pertanian CSA menggunakan pendekatan yang mentransformasikan dan mengorientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan. Tujuannya, untuk mendukung pertanian berkelanjutan serta memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim.

“Tujuan CSA diantaranya meningkatkan produksi hasil pertanian, yaitu melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan Indek Pertanaman (IP) yang berimplikasi pada pendapatan petani secara berkelanjutan. Tentunya tanpa merusak lingkungan melalui adaptasi terhadap perubahan iklim serta mengurangi dan atau menghilangkan emisi gas rumah kaca,” paparnya.

Kecamatan Karang Agung Ilir merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyuasin yang akan mendapatkan kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020.

Kegiatan ini difokuskan pada penguatan BPP dalam mendukung teknologi berbasis CSA, Training of Trainer (ToT) berbasis CSA, serta dilanjutkan Training of Farmer (ToF) terhadap petani/kelompok tani P3A dengan teknologi CSA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *