Optimalkan UPJA, Kementan Perkuat Peran Koperasi

oleh -35 views
oleh

PRINGSEWU – Melalui program Pertanian Modern, Kementerian Pertanian (Kementan) perkuat peran Koperasi Jasa Karya Mandiri Sejahtera-Pringsewu, Lampung. Hal ini dalam upaya mengoptimalkan layanan UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian) sekaligus meningkatkan pendapatan petani.

 

Hal tersebut disampaikan Enrico Syaefullah selaku Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dalam pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sebanyak melibatkan 17 Alumni Polbangtan dan PEPI serta 76 mahasiswa tang bertempat di Koperasi Jasa Karya Mandiri Sejahtera Pekon Pujodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, Jumat (18/10/2024).

 

Sebanyak 17 0rang alumni/petani milenial Polbangtan Bogor dan PEPI terbagi menjadi 8 orang Mentor, 7 orang manajemen (koperasi dan UPJA) dan 4 orang sebagai kepengurusan Koperasi yang baru saja di bentuk pada tanggal 14 Oktober 2024.

 

Dengan telah berdirinya Koperasi Jasa Karya Mandiri Sejahtera ini, Kementan optimis bisa menarik minat generasi muda untuk mengembangkan sektor pertanian khusnya dalam layanan UPJA dan Pertanian Modern.

 

Hal ini sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk terus mendukung regenerasi petani di tanah air, salah satunya adalah dengan membangun ekosistem baru di sektor pertanian seperti memperbanyak pembentukan koperasi petani.

 

Tujuannya dibentuknya koperasi tani untuk mempermudah generasi milenial mengembangkan bisnis tani, yang pada akhirnya membuat sektor pertanian makin diminati anak muda.

 

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” kata Amran.

 

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan peran penting milenial dalam membangun korporasi.

 

“Milenial menjadi pengungkit korporasi yang akan kita bangun bersama, karena itu dibutuhkan pendampingan secara intensif dari para milenial untuk mendukung berkembangnya korporasi”, lanjut Santi.

 

Untuk itu, Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, Muharfiza ditempat berbeda menyatakan bahwa untuk mendorong pengurus koperasi untuk melibatkan generasi muda dalam operasional koperasi.

 

“Korporasi yang dibangun dalam pertanian modern akan berbasis UPJA dan Pertanian Modern. Sehingga kita perlu anak muda dalam menjalankan bisnis ini.” kata Muharfiza.

 

Ia pun mengapresiasi semangat dari kelompok tani untuk mendirikan koperasi. Ia berharap koperasi bisa dijalankan segera setelah melangkapi persyaratan administrasi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *