Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani di Humbang Hasundutan Untuk Tanam Jagung

oleh -898 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//HUMBAHAS – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan petani di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, untuk terus melakukan tanam. Komoditas yang ditanam adalah jagung. Bahkan, kegiatan Sekolah Lapang (SL) Petani Program IPDMIP di Pertanaman DI Sirugi-rugi, Desa Pasingguran, Kec. Bukati, Humbang Hasundutan, tetap berjalan sesuai rencana.

Semangat untuk tetap menanam petani SL tidak lepas dari imbauan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dalam setiap kesempatan, Mentan SYL selalu mengingatkan agar pertanian tidak berhenti.

“Walau sedang menghadapi pandemi Covid-19, kita harus terus tanam. Karena dengan cara ini kita bisa menjaga ketersediaan pangan kita. Selain itu, dengan menanam, kita juga mendukung Gerakan Ketahanan Pangan Nasional,” tutur Mentan SYL, Kamis (04/06/2020).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi, mengingatkan agar petani memaksimalkan diversifikasi lokal.

“Pangan lokal yang kaya karbohidrat sangat banyak. Dan bisa dimanfaatkan sebagai pengganti beras. Ada jagung, umbi-umbian, ubi jalar, dan masih banyak lagi. Ayo kita tingkatkan produktivitas pangan lokal, kita stop mengkonsumsi pangan impor,” ajak Dedi Nursyamsi.

Namun, Dedi mengimbau agar para petani tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 selama melakukan aktivitas tanam. Agar produksi pangan tetap berkualitas namun petani juga terjaga kesehatannya.

Wilayah Pertanaman DI Sirugi-Rugi Humbahas sendiri merupakan zona hijau. Sehingga memungkinkan untuk tetap dilaksanakan SL. SL yang dilaksanakan ini merupakan SL ke 2 (SL II), diikuti oleh 20 orang petani yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 17 orang perempuan.

Kegiatan SL dilakukan di lokasi lahan jagung milik anggota Kelompok Tani Martunas, Rahmat Banjarnahor, seluas 0,5 hektare (ha). Komoditas yang dipilih adalah Jagung. Komoditas ini dipilih karena bernilai ekonomi tinggi di DI Sirugi- Rugi. Jagung yang dipilih adalah varietas Bisi 18.

SL II rencanakan dilaksanakan selama musim kemarau dengan 12 kali pertemuan, dimulai pada tanggal 30 Mei 2020 dan rencana akan selesai pada tanggal 30 Oktober 2020.

Pembukaan SL II dilaksanakan 30 Mei 2020 lalu dan dihadiri Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, SE. Hadir juga Kepala Dinas Pertanian, Kelapa Dinas Perhubungan, PPL, PPS dan Staf IPDMIP Kab Humbang Hasundutan.

Materi pokok yang akan disampaikan selama SL II adalah Budidaya Tanaman Jagung Bisi 18 yang baik, yang akan disampaikan oleh para Narasumber yang terdiri dari Kepala Bidang Penyuluhan dan dan PSP serta Penyuluh Pertanian Lapangan.

Dalam kunjungan kerja Bupati ke Kelompok Tani Martunas Desa Parsingguran 1 Kecamatan Pollung, Bupati bersama poktan menanam Jagung di Sekolah Lapang (SL). Bupati Humbang Hasundutan juga menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang, berdiskusi dan makan siang dengan seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani ini.

Pada kesempatan itu, Bupati mengingatkan agar masyarakat petani memperhatikan panduan yang diberikan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Penyuluh Swadaya (PPS) maupun staf IPDMIP.

“Setiap Pertanaman harus pastikan sebelum benih dimasukkan, harus diberikan terlebih dahulu pupuk dasar,” tutur Bupati kepada masyarakat.

Terkait pertanaman jagung, pemupukan pertama dilakukan pada hari ke 14 sejak benih ditanam dan selanjutnya pemupukan kedua dilakukan 35 hari berikutnya.

Kunjungan kerja ini juga diikuti Anggota DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan Jamanat Sihite. Ia menegaskan pentingnya petani merawat tanaman dengan baik. “Bila kita sudah menanam benih, ya harus kita rawat dengan baik agar berhasil pertanian kita,” ujar Jamaat Sihite.(ez)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *