Perkuat Progam Utama Kementan, Politeknik Enjiniring Lakukan Sertifikasi Kompetensi

oleh -130 views
oleh

TANGERANG – Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) perkuat dukungan progam utama Kementerian Pertanian (Kementan) melalui penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan pada tanggal 19-21 Agustus 2024.

 

Kegiatan uji kompetensi dilakukan bertujuan untuk mendukung kompetensi mahasiswa pada dunia kerja khususnya pada pelaksanaan program utama Kementan yang disinergikan dengan program terobosan Indonesian Modern Agriculture for Millennial (IMAM Corps) Pertanian Modern Berbasis Korporasi Petani Milenial.

 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan mengajak para mahasiswa untuk terlibat langsung pada program perluasan areal tanam (PAT) dengan pompanisasi sebagai alat utamanya. Langkah tersebut dilakukan mengingat el nino atau musim kering masih berlanjut hingga berdampak pada produksi dalam negeri.

 

“Solusi yang kita gencarkan saat ini adalah pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produksi. Dan sekarang ini, kita harus berkolaborasi dengan perguruan tinggi terutama para mahasiswa seluruh Indonesia,” katanya.

 

Dikatakan Mentan, pompanisasi harus berjalan cepat mengingat target pemerintah ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Hanya dengan cara itu, Indonesia bisa meningkatkan indeks pertanaman menjadi 3 kali dari yang tadinya satu kali.

 

“Tentu kita optimis bisa meningkatkan indeks pertanaman melalui pompanisasi dan juga mekanisasi. Apalagi pertanian modern ini terbukti mampu menekan biaya sampai 60 persen sehingga petaninya bisa sejahtera lebih cepat,” katanya.

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan kepada semua pihak yang ada di Kementerian Pertanian agar selalu fokus bersinergi untuk program peningkatan produktifitas pangan dalam mendukung swasembada dan lumbung pangan dunia 2029. “Kita selalu berupaya agar tiap waktu ada penambahan Perluasan Areal Tanam (PAT)”, ungkap Ida.

 

Mona Nur Moulia, Ketua Uji Kompetensi mengatakan pada tahun 2024 ini jumlah peserta yang mengikuti sertifikasi Alat mesin pertanian sebanyak 67 orang yang masing-masing terdiri dari 32 orang mengikuti skema Perawatan alat mesin pertanian pra panen, 23 orang skema perawatan alat mesin panen dan pasca panen serta 12 orang skema pemelihara tanaman hidroponik.

 

Direktur PEPI, Muharfiza mengatakan sertifikasi ini merupakan bekal bagi mahasiswa untuk terjun dalam pelaksanaan program IMAM Corps.

 

“IMAM Corp ini memiliki 8 pilar utama yakni konsolidasi petani, konsolidasi manajemen usaha, inovasi dan kesesuaian teknologi, dukungan infrastruktur dan logistik, akses pembiayaan, off taker, digitalisasi, dan juga sinergi” ujar Muharfiza.

 

Muharfiza menambahkan, alumni nantinya telah bersiap mengisi lini program IMAM Corps yang teserbar di 8 Provinsi di Indonesia diantaranya Papua Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *