Petani Diajarkan Kiat Sukses Agribisnis Melon di Lahan Kritis lewat Jambi Berswara

oleh -414 views
oleh

JAMBI – Para petani di Jambi dan sekitarnya diajarkan cara untuk sukses menerapkan Agribisnis Melon di lahan kritis. Hal ini menjadi salah satu materi yang disampaikan dalam Jambi Berswara atau Berbincang Bersama Widyaiswara

Berswara adalah event yang dilakukan rutin oleh Kementerian Pertanian khususnya Balai Pelatihan (Bapeltan) Jambi sebagai salah satu UPT Kementan. Formatnya adalah pelatihan online melalui aplikasi zoom, serta disiarkan juga melalui kanal Youtube.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi hal ini. Ia meminta agar Penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian terus ditingkatkan.

“Kita masih terus mendorong pertanian yang maju, mandiri dan modern. Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM.
Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” kata Mentan Syahrul.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, untuk meningkatkan produktifitas pertanian faktor yang mempunyai kontribusi terbesar (50%) adalah kapasitas SDM.

Sisanya yaitu inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, serta kebijakan peraturan perundangan termasuk local wisdom, yang masing-masing kontribusinya sekitar 25%.

”Pembangunan pertanian belum cukup kalau hanya bicara inovasi, sarana dan prasarana, termasuk kebijakan peraturan perundangan. Yang utama adalah bagaimana kita meningkatkan SDM, sehingga mampu mengimplementasikan inovasi, sarana dan prasarana dengan baik dan benar, serta mampu mengusulkan kebijakan peraturan perundangan yang mendukung pertanian,” papar Dedi.

Setelah sukses pada sesi I konsultasi Agribisnis ‘Meraup untung budidaya tanaman Melon di Lahan Kritis’ dengan fokus pada kiat sukses untuk berbudidaya melon di lahan kritis. Pada sesi 2 yang dilaksanakan Jumat (4/6/2021), Jambi berswara kembali hadir dengan judul “ Meraup untung Agribisnis Melon di Lahan Kritis” kegiatan ini bertepatan dengan panen perdana melon golden yang dibudidayakan di Bapeltan Jambi.

Diikuti oleh 121 orang peserta Zoom Meeting dan183 viewer di youtube, Jambi Berswara berhasil menarik minat penontonnya yang didominasi kaum milenial. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan yang masuk ke chat maupun antusas peserta yang ngin bertanya langsung saat live.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Zahron Helmy membuka sekaligus melakukan panen perdana pada acara konsultasi agribisnis Jambi Berswara volume 13 ini.

“Melon maupun tanaman hortikultura lainnya memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan. Bapeltan Jambi memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengembangkan melon di lahan kritis dan tidak hanya bicara perkebunan tapi juga tanaman hortikultura,” kata Zahron.

Ia berharap petani yang mempunyai lahan marginal bisa meraup untung dimana melon masih diburu dan harganya bersaing serta memiliki nilai gizi yang tinggi sehingga prospek Agribisnisnya tinggi.

Hadir menjadi narasumber Jambi Berswara widyaiswara Bapeltan Jambi, Siti Fuadah Chusna, Hendri Yandri, Isra Asmadi dan tenaga teknis Kuswoyo serta dipandu host Wahyudi Naullova.

Acara yang berlangsung selama 1,5 jam berhasil menarik minat milenial salah satunya Noprizal dari Sumbar yang bertanya bagaimana titik kritis dan kiat sukses yang harus dilakukan agar budidaya melon berhasil.

Kegiatan Jambi berswara ini dilatarbelakangi oleh keinginan Bapeltan Jambi untuk memberikan inspirasi kepada seluruh insan pertanian untuk dapat meningkat SDM pertanian.

Dengan segala keterbatasan di tengah pandemi Covid-19, para widyaiswara khususnya diharapkan dapat memompa semangat dalam berkontribusi memajukan sektor pertanian, karena pertanian tidak boleh berhenti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *