Sawah Terendam Banjir, Kementan Ajak Petani Sukabumi Gunakan Asuransi

oleh -502 views
oleh

SUKABUMI – Kementerian Pertanian mengajak petani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memanfaatkan asuransi pertanian untuk menjaga lahan. Ajak itu disampaikan setelah puluhan hektare lahan pertanian di Sukabumi terancam gagal panen akibat terendam banjir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengingatkan petani jika asuransi adalah pilihan terbaik untuk menjaga lahan.

“Kita sedang dihadapi dengan fenomena La Nina. Di sejumlah daerah, curah hujan mengalami peningkatan. Kondisi ini bisa mengganggu pertanian. Oleh karena itu, kita mengajak petani untuk menjaga lahan dengan memanfaatkan asuransi,” katanya, Rabu (30/12/2020).

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan jika asuransi bisa membuat petani beraktivitas dengan tenang.

“Lahan yang sudah tercover asuransi, akan mendapatkan klaim atau ganti rugi jika terjadi gagal panen. Dengan klaim tersebut, petani tetap memiliki modal untuk kembali menanam,” katanya.

Sarwo Edhy menjelaskan, klaim yang akan diberikan pihak asuransi jika lahan gagal panen adalah sebesar Rp 6 juta perhektare.

“Asuransi adalah bentuk dukungan pemerintah terhadap petani. Dalam asuransi ini, pemerintah juga memberikan subsidi sehingga premi yang harus dibayarkan menjadi sangat rendah. Sedangkan klaim yang didapat tidak berubah,” katanya.

Banjir sendiri merendam puluhan hektare sawah dan beberapa rumah warga di Kampung Purbasari, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Camat Ciemas Ahmad Gangga Sanjaya mengatakan, banjir diakibatkan oleh Tembok Penahan Tanah (TPT) Sungai Cihaur, Sungai Purbasari, Pasirmalang dan TPT Sungai Cilandak jebol, sehingga air masuk ke perkampungan merendam beberapa rumah warga dan puluhan hektare sawah.

“Kejadian sekitar pukul 13.15 WIB kemarin, penyebab kejadian angin kencang dan hujan deras sepanjang malam dengan instensitas tinggi mengakibatkan TPT Sungai Cihaur rusak berat ukuran Panjang 30 meter tinggi 3 meter, TPT Sungai Purbasari rusak, ukuran 20 meter tinggi 2,5 meter. TPT Sungai Pasirmalang dan Sungai Cilandak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *