ToF CSA SIMURP Arahkan Petani Banyuasin agar Cerdas Iklim

oleh -530 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID//SUMATERA SELATAN – Kegiatan Training of Farmer (ToF) Climate Smart Agriculture (CSA) proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang berlangsung di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Karang Agung Ilir, Banyuasin, Sumatera Selatan, dinilai memiliki banyak manfaat.

Dengan pelatihan ini, para peserta diarahkan menjadi petani yang Cerdas Iklim. Gubernur Sumatera Selatan dan Bupati Banyuasin melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyambut baik kegiatan CSA SIMURP.

Kepala Bidang Penyuluhan Kabupaten Banyuasin, Rukiati, yang mengisi materi menyampaikan bahwa dari CSA SIMURP didapatkan perpaduan antara sumberdaya alam dan iklim.

“Sehingga ada keseimbangan alam yang akan menghasilkan produksi dan produktivitas, peningkatan intensitas pertanaman, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), yang berujung dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani,” katanya.

Selain memadukan keseimbangan alam, SIMURP juga memadukan Kelembagaan/Lembaga (K/L) terkait, seperti Bappenas, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri yang akan menggarap bersama-sama konsep CSA.

Caranya melalui teknologi hemat air dan ramah lingkungan, penguatan kelembagaan petani dengan mengaktifkan kelembagaan petani pengguna air (P3A/GP3A, HIPA dll), memberikan pelayanan dalam pemanfaatan irigasi dengan baik, rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah rusak dan dan modernisasi irigasi.

Di sisi lain, Kordinator Lapangan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Karang Agung Ilir, Mulyati, mengatakan manfaat ToF CSA SIMURP bagi petani sangat banyak.

“Peserta juga mendapatkan ilmu tentang CSA yang mengacu pada 11 modul yang telah disusun oleh para pakar yang telah disampaikan pada para pengajar/fasilitator TOF. 11 Modul itu terdiri dari Konsep-konsep dasar CSA dan implementasinya, penerapan CSA dalam agribisnis High Value Crop; penentuan waktu tanam berdasar Kalender Tanam, penggunaan bahan organic/membuat pupuk organik/MOL, Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah, penggunaan bibit unggul adaptif iklim, pengunaan bibit usia muda dengan sistim jarwo pada kondisi macak-macak, penerapan Pengendalian OPT ramah lingkungan,” katanya.

Mulyati mengatakan, antusiasme peserta memberikan nilai positif untuk kemajuan pertanian khususnya di Kecamatan Karang Agung Ilir.

“Semoga dengan dilakukan kegiatan ini dapat menyadarkan petani dalam melakukan usahatani yang berproduksi tinggi tetapi kontinyu dan ramah lingkungan sehingga dapat mensejahterakan petani itu sendiri dan anak keturunannya,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan kegiatan CSA SIMURP akan menumbuhkan kesadaran penyuluh dan petani pentingnya bagaimana menyiasati dampak perubahan iklim.

“Perubahan iklim berpengaruh terhadap keberlangsungan makhluk hidup di darat, air, bawah tanah yang terdiri dari manusia, hewan, ikan dan jasad renik dalam tanah. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat tepat, karena bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas melalui gerakan nasional peningkatan produktivitas, produksi, dan ekspor,” katanya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan juga turut meningkatkan populasi ternak, mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian, melakukan program family farming, serta program pertanian masuk sekolah (PMS).

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengucapkan berterima kasih kepada para penyuluh dan petani yang telah bekerja keras sehingga kinerja sector pertanian telah tumbuh positif 7%, jika dibanding sektor lain.

“Hal ini dibuktikan dengan tersedianya pangan bagi masyarakat Indonesia tercukupi dari sisi ketersediaan, distribusi maupun harga yang masih terjangkau dan dapat diakses dengan mudah,” tutur Menteri yang akrab disapa SYL itu. (KHR/NF/EZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *