HIRUK PIKUK DANAU TOBA “Menuju Wisata Bergengsi”

oleh -2,036 views
oleh

Oleh : Arius SM Hutahaean, MH (Analis Kebijakan Ahli Madya)

Jakarta – Pembangunan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas oleh Bapak Presiden Joko Widodo sangat membanggakan masyarakat sekitar, mengapa? karena dari yang sebelumnya tidak pernah ada agenda kunjungan kerja Kepala Negara ke Tapanuli Utara, walau sejarah membuktikan Danau Toba menyimpan daya tarik wisata akibat letusan gunung berapi raksasa (super volcano) yang telah 3 kali meletus dan terakhir sekitar 74.000 tahun lalu, yang memicu perubahan iklim global dan berdampak bagi populasi manusia di seluruh dunia.

Semua berawal dari Surat Sekretaris Kabinet No. B 652/seskab/maritim/2015 tanggal 6 November 2015 perihal arahan Presiden RI mengenai pariwisata, kemudian berlanjut pada rapat  terbatas  Kabinet Kerja, tanggal 4 januari 2016, yang menetapkan 10 destinasi prioritas, dan pada rapat terbatas Kabinet Kerja tanggal 15 Juli 2019 yang menetapkan 5 destinasi super prioritas dari 10 destinasi prioritas.

Sejak awal tahun 2016  hingga berakhirnya masa bakti Kabinet Kerja, pembangunan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas dilakukan secara terintegrasi dan masif oleh seluruh instansi terkait bersama para pemangku kepentingan mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi program dan rencana kerja seperti  pembentukan Badan Otorita Pengelola Danau Toba, penyusunan rencana induk pembangunan kawasan pariwisata Danau Toba, pembangunan infrastruktur pendukung wisata di sekitar Danau Toba,  pembangunan Zona Otorita Wisata (Perhotelan, Resor, Lapangan Golf, Convention Center, The Caldera Toba Nomadic Escape, dll), pembangunan lapangan terbang Silangit dan perluasan landasan, lapangan terbang Sibisa, pembangunan Dermaga, pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Siantar-Parapat, jalan lingkar Pulau Samosir dan lingkar Danau Toba, arena balap sepeda, lomba maraton berskala internasional, dan lain-lain, yang sudah selesai sebagian dan sisanya dalam proses pengerjaan.

Tidak ketinggalan peningkatan SDM juga dilakukan seperti kegiatan pembinaan masyarakat, sadar wisata, peningkatan kapasitas, goes to school, goes to campus, peningkatan ketrampilan, kompetensi, kursus bahasa inggris untuk SD di desa sigapiton,  mengirimkan ibu ibu yang ada di parapat dan motung belajar membatik ke kulon progo,  belajar integrated farming di yogya, pengembangan agrowista di desa sigapiton, mengirimkan siswa belajar hospitality ke STP bandung, dan lain lain.

Dari hiruk pikuk pembangunan infrastruktur dan SDM tersebut, peran aktif generasi muda di 8 kabupaten dengan 5 etnis (Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, Pak-Pak) selaku pewaris budaya, belum maksimal ditingkatkan kreatifitasnya agar mampu memanfaatkan warisan budaya sebagai potensi ekonomi dan pembangunan.

Pekerjaan rumah masih menunggu untuk meningkatkan SDM tersebut, apalagi pariwisata sudah menyatu dengan ekonomi kreatif,  harus dibuatkan program penjaringan talenta atau bakat generasi muda yang dapat mengubah sesuatu yang abstrak menjadi kongkrit melalui  kreatifitas yang menghasilkan, bernilai jual dan berdaya saing dibidang seni budaya, dan lain-lain dengan melibatkan pakar /profesional didalamnya.

Danau Toba menuju wisata bergengsi bukan tanpa alasan dengan semua pembangunan infrastruktur dan SDM didukung keindahan alam dan hasanah objek wisata yang ada seperti desa wisata Tomok, bukit holbung, air terjun situmurun, taman wisata iman sitinjo, bukit simarjarunjung, pantai paropo, taman labirin, huta ginjang, dan lain-lain.

Menyandang predikat bergengsi adalah berkelas, berstandar, bermutu, baik atraksi, amenitas, maupun aksessibiltas, yang harus di iringi dengan pelayanan prima (Sapta Pesona).
Untuk itu butuh kesabaran, kesadaran, kemauan, kesungguhan dan kerja keras semua pihak; Pemerintah, Swasta, Lembaga Profesi, Lembaga Pendidikan, khususnya masyarakat Tapanuli yang bermukim di 8 Kabupaten, mulai dari akar rumput hingga papan atas, dari Gen Z, Gen X, Gen Y hingga Senior Citizen (sesepuh), harus bersama- sama menyatukan tekad menggapai cita-cita “Danau Toba Wisata Bergengsi”, di Periode ke-2 Pemerintahan Presiden RI, Bapak H. Ir. Joko Widodo bersama Kabinet Indonesia Maju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *