Kemesraan Indonesia-Singapura Hadirkan Kerjasama Digital, Infrastruktur, dan Travel Bubble

oleh -470 views
oleh

JAKARTA – Kemesraan hubungan bilateral Indonesia dan Singapura menghadirkan beragam kerjasama ekonomi. Aliran investasi ini diwujudkan melalui beberapa format kerjasama. Ada kerjasama jembatan digital, infrastruktur, dan travel bubble. Zonasi pengembangannya di Kepulauan Riau, khususnya Pulau Batam dan Bintan. Apalagi, Batam populer sebagai pusat data center dan industri digital.

Komitmen kerjasama Indonesia dan Singapura sudah ditegaskan melalui pertemuan virtual Jumat (12/3). Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat. Bergabung juga Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar hingga Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo.

“Singapura tetap mitra penting bagi Indonesia. Hubungan kedua negara sangat baik. Terkait kerjasama ekonomi, investasi Singapura sangat positif. Pada tahun lalu saja, investasinya mencapai rekor tertinggi dalam 6 tahun terakhir,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menjadi mitra ekonomi, aliran investasi Singapura mencapai USD9,8 Miliar sepanjang 2020. Jumlah itu meningkat sekitar 34% dari tahun 2019. Meneruskan track positifnya, kerjasama dilanjutkan di Kepulauan Riau melalui jembatan digital, infrastruktur, dan travel bubble tersebut. Terkait digital, Batam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park. Spot ini bisa menjadi entry point investasi.

“KEK Nongsa Digital Park bisa menghemat devisa negara ingga Rp20 Triliun sampai Rp30 Triliun per tahunnya. Kontribusi terbesarnya berasal dari sektor dat center dan pendidikan internasional. Selain itu, kerjasama ini akan fokus terhadap peningkatan kompetensi SDM berbasis Teknologi Informasi,” terang Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Untuk kerjasama lainnya, jembatan infrastruktur dimulai dengan koneksi Batam dan Bintan. Wilayah ini akan dihubungkan dengan jembatan fisik sepanjang 6,4 Km. Diberi nama Babin, jembatan ini memiliki row jalan 100 Meter dan dibagi dalam 3 trase. Ada trase Pulau Batam, Tanjungsauh, dan Bintan. Untuk pengerjaannya dimulai 2022. Jembatan Babin akan memberi impact positif untuk pariwisata.

Lebih lanjut, Indonesia dan Singapura mengembangkan kerjasama pariwisata melalui konsep Jembatan Travel Bubble. Langkah ini diawali dengan disepakatinya travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK). Melalui kerjasama ini, wisatawan Singapura bisa melancong secara bebas ke kawasan BBK. Meski demikian, mereka harus mematuhi protokol kesehatan.

“Semua dijalankan sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Bagaimanapun, negara ASEAN itu harus terus menunjukan soliditasnya apalagi dalam kondisi sulit pandemi Covid-19. Kolaborasi dan salin bantu harus ditingkatkan di semua lini, termasuk pariwisata,” tutup Airlangga.(ijs/Lis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *