KUR Pertanian Semakin Diminati Petani, per Mei 2022 Tembus Rp39,337 T

oleh -870 views
oleh

JAKARTA – Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian cukup tinggi. Hingga 3 Mei 2022, KUR Pertanian sudah terserap Rp39,337 triiliun lebih dari alokasi anggaran senilai Rp90 triliun. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, KUR Pertanian memang diperuntukkan bagi petani. “Dengan KUR Pertanian, persoalan permodalan dapat teratasi. Petani dapat mengembangkan pertanian mereka dengan KUR Pertanian,” ujarnya.
Untuk itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, meminta para petani memanfaatkan KUR Pertanian. Pinjaman tersebut dapat diakses untuk modal awal pengembangan budi daya pertanian dari hulu hingga hilir, seperti pembelian pupuk subsidi. “Anggaran yang besar tersebut dapat digunakan masyarakat terutama yang memiliki kemauan dan semangat tinggi untuk berkarya di dunia usaha tani,” kata Ali.

Pemanfaatan KUR juga dapat dilakukan untuk mendukung berbagai kegiatan pertanian, mulai dari musim tanam, panen, pascapanen, hingga packaging atau pengemasan.

“KUR Pertanian ini membantu petani mengembangkan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir. Jadi, ada banyak manfaat dari program KUR Pertanian ini dalam rangka mencapai tujuan pembangunan pertanian nasional,” ujar Ali.

Direktur Pembiayaan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP), Kementerian Pertanian (Kementan), Indah Megahwati mengatakan, realisasi penyaluran KUR hingga awal Mei 2022 mencapai sudah mencapai Rp39,337 triliun.

“Penyerapan KUR pertanian, awal tahun ini jauh lebih besar dibandingan penyerapan tahun lalu, pada periode yang sama,” kata Indah.

Dia mengatakan, tingginya realisasi penyaluran tersebut karena Kementan sudah memiliki program kemitraan bersama off–taker dan klusterisasi. Program ini tertuang dalam Permenko Nomor 2 tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus Bagi Penerima Kredit Usaha Rakyat terdampak pandemi Covid-19

“Di antara 15 program pertanian yang ada, KUR adalah program prioritas. Salah satunya adalah Taksi Alsintan dengan KUR, Pupuk Non-Subsidi dengan KUR, Pembuatan embung dengan KUR, dan sebagainya,” jelasnya.

Indah Megahwati menyebutkan, alokasi KUR pertanian tahun 2022 dibagi dalam beberapa sektor. Untuk tanaman pangan alokasinya sebesar Rp27,470 triliun, hortikultura Rp11,090 triliun, Perkebunan Rp30,080 triliun, Peternakan Rp21,360 triliun.

Indah menyebutkan, setiap subsektor ada KUR untuk Alsintan. Ini dilakukan karena mulai tahun 2022 Kementan mempunyai program Taksi Alsintan.

Program Taksi Alsintan sudah diluncurkan salah satunya di Sumatera Selatan (Sumsel) dengan basis klaster padi. “Dengan berbagai model yang kita lakukan, diharapkan serapan KUR tidak menurun, tapi akan terus meningkat,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *