Dies Natalis ke 54, Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi Komitmen ISBI Bandung Kembangkan Pariwisata Berbasis Seni dan Budaya

oleh -260 views
oleh

BANDUNG – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-54 Institut Seni Budaya Indonesia Bandung dengan Tema “Ngindung ka Waktu Mi Bapa ka Jaman” pada hari Kamis (06/10/2022) di Gedung Sunan Ambu, ISBI Bandung, jalan Buah Batu no. 212, Bandung.

ISBI Bandung adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Bandung yang menyelenggarakan pendidikan program Diploma Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana dalam bidang seni dan budaya yang telah berdiri sejak tahun 1968 dengan nama awal Konservatori Tari (KORI). Dalam perjalanannya ISBI Bandung telah mengalami 4 kali perubahan nama. Tahun 1971 Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), tahun 1995 Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), dan tahun 2014 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi atas terselenggaranya Dies Natalis ISBI Bandung ke 54.

“Saya ucapkan selamat atas Dies Natalis ISBI Bandung ke 54, saya mengapresiasi komitmen ISBI Bandung dalam mengembangkan Pariwisata berbasis Seni dan Budaya. Dengan Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi diharapkan ISBI Bandung bisa berkontribusi penuh dalam sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan menciptakan peluang lapangan kerja seluas-luasnya” Ucap Sandi.

Sandi menambahkan mahasiswa ISBI Bandung sebagai agen perubahan di masyarakat. Agen yang bisa mengembangkan dan membawa pariwisata berbasis seni dan budaya menjadi lebih baik di masa depan. Sesuai dengan tema Dies Natalis “Ngindung ka Waktu, Mi Bapa ka Jaman” ISBI Bandung senantiasa harus mengikuti perkembangan zaman dan tidak meninggalkan budaya sendiri.

Ditemui di Jakarta, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu menyambut baik komitmen ISBI Bandung dalam pengembangan Pariwisata berbasis Seni dan Budaya.

“Saya ucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Dies Natalis ISBI Bandung ke 54, sebagai unsur pentahelix dari akademis, ISBI Bandung diharapkan bisa berkontribusi dalam pengembangan Pariwisata berbasis Seni dan Budaya yang bisa memberikan nilai tambah.” Ucap Vinsen.

Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati dalam sambutannya mengatakan untuk sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah sektor yang sangat relevan untuk mengimplementasikan potensi ISBI Bandung di bidang pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“ISBI Bandung dengan pendekatan seni dan budaya melalui pengembangan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan dapat menjadi garda terdepan dalam memajukan pariwisata budaya. Kami ucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno yang telah memberikan orasi ilmiah dalam kesempatan kali ini.” Ucap Retno.

Retno meyakini Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah pembuka jalan bagaimana ISBI Bandung dapat mengimplementasikan nilai tradisi secara adaptif dan inovatif sejalan dengan tema “Ngindung ka Waktu, Mi Bapa ka Jaman”.

Turut hadir dalam sidang Dies Natalis Direktur Pengembangan Destinasi I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan. Dalam rangka Dies Natalis beliau mengungkapkan harapan ISBI Bandung untuk bisa menangkap peluang potensi seni dan budaya menjadi destinasi wisata, ia pun meyakini bahwa civitas akademia ISBI Bandung bisa menangkap peluang itu.

“Selamat atas Dies Natalis ke 54 ISBI Bandung. Sebagai alumni ASTI saya sangat bangga dan mengapresiasi atas perkembangan ISBI Bandung sampai saat ini. Saya yakin ISBI Bandung bisa menjadi destinasi wisata berbasis Seni dan Budaya yang Inovatif, Adaptif, dan Kolaboratif dengan semangat Gercep, Geber dan Gaspol sesuai dengan arahan Menparekraf, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno untuk pengembangan destinasi wisata Indonesia yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan.” Kata Wawan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan Pertunjukan Rampak Kohkol Tangara ISBI Bandung karya Ade Rudiana yang merupakan hasil kolaborasi seni dengan melibatkan 300 mahasiswa dari berbagai Fakultas dan Jurusan di ISBI Bandung sebagai atraksi wisata budaya, Wawan pun turut memainkan kolaborasi Rampak Kohkol yang mempesona. Kohkol dalam Bahasa Indonesia biasa disebut kentongan, awalnya hanya digunakan untuk menyampaikan pesan yang dibunyikan dengan cara dipukul. Biasanya itu dipukul menggunakan sebatang bambu. Dengan perkembangan zaman Kohkol juga telah dimainkan menjadi alat musik karena bisa menghasilkan berbagai macam suara.

Dalam acara ini juga me-launching buku “Culturescape & Creativity” karya Guru Besar ISBI Bandung, Arthur S Nalan ditutup dengan dan Sunan Ambu Fashion Show.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *