Disbudpar Kota Batam Beri Pelatihan Homestay ke Masyarakat

oleh -1,619 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, BATAM – Pemerintah Kota Batam terus membenahi sektor pariwisata. Bukan saja pembenahan infrastruktur tetapi juga pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini terlihat dari rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam yang akan memberikan pelatihan kepada 40 orang warga untuk pengembangan homestay.

Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan pelatihan meliputi berbagai aspek kepariwisataan. Mulai dari edukasi kepariwisataan, prilaku, hingga pengelolaan homestay.

“Nanti kami rencananya akan mengundang warga Belakangpadang dan beberapa warga Kampung Tua untuk pelatihan khusus homestay ini,” kata Ardiwinata, Sabtu (9/2).

Ardi mengungkapkan untuk pendanaan peserta pelatihan ini, pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp 500 juta. Dana tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Kementerian Pariwisata (Kemenpar)

“Nanti ada empat kegiatan pengembangan pariwisata. Salah satunya memberikan pelatihan warga untuk mengembangkan homestay,” jelas mantan Kabag Humas Pemkot Batam ini.

Selain itu, Disbudpar Kota Batam juga akan mengembangkan destinasi yang ada di daerah-daerah tersebut. Pasalnya Pulau Belakangpadang dan Kampung Tua seperti di Tanjungpinggir dan lainnya memiliki potensi yang melimpah. Hal ini guna memberikan pilihan destunasi yang beragam bagi wisatawan.

“Kami akan membenahi tempat-tempat tersebut untuk menjadi wisata sejarah hingga pendidikan. Kemarin Pak Wali juga sangat mendukung rencana ini. Camat juga siap menjalankan pengembangan sektor wisata di wilayah tersebut,” bebernya.

Fokus pengembangan wisata sejarah oleh Disbudpar Batam Bukanlah tanpa sebab. Pasalnya tren wisatawan saat ini semakin beragam. Selain itu nuansa tradisional saat ini menjadi daya tarik untuk dikunjungi. “Ini yang secara bertahap kami benahi. Mungkin tidak bisa langsung semua. Nanti kami ambil dulu kampung percontohan sebagai pilot project,” ungkapnya.

Apalagi daerah-daerah ini cukup sering dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar. Untuk itu, kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk mendongrak jumlah wisatawan ke Batam.

“Jadi mereka bisa lebih lama di sini. Tak hanya Batam tapi juga ada kunjungan ke pulau- pulau. Sekaligus memberikan pilihan destinasi yang tidak monoton bagi wisatawan,” tutup Ardi.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Boeralimar, sebagai salah satu destinasi andalan di Indonesia, Batam harus memperkuat 3A (atraksi, aksesibilitas, amenitas).

“Homestay adalah bagian dari amenitas. Batam harus memiliki homestay yang ramah dan nyaman. Karena homestay membuat wisatawan memiliki banyak pilihan untuk menginap,” katanya.

Target besar memang berada di pundak Kota Batam. Tahun ini Batam ditargetkan mampu mendulang 2,4 juta wisman masuk ke Batam. Untuk itu berbagai terobosan tentunya harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, strategi merupakan kunci dari keberhasilan meraih target yang ada. Tentunya keberhasilan Batam menyedot wisman tentunya berimbas pada keberhasilan pencapaian target secara nasional. Dimana tahun ini Kemenpar ditargetkan dapat menjaring 20 juta wisman ke Indonesia.

“Tentunya dibutuhkan strategi serta peran aktif seluruh stakeholder untuk membawa Pariwisata Batam menuju era keemasan. Kemenpar pun tak akan diam. Berbagai langkah konkrit akan kita lakukan untuk membangun periwisata Batam, seperti mendukung berbagai event yang ada di Batam,” ujar Rizki yang diamini oleh Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Batam sebagai border area akan menjadi salah satu fokus utama Kemenpar dalam mendulang wisman. Terlebih Batam memiliki potensi yang melimpah. Bukan itu saja, Batam pun memiliki Atraksi, Akses, serta Amenitas yang mumpuni.

“Border tourism menjadi salah satu “Senjata Pamungkas” Kemenpar untuk merebut target 20 juta wisman di tahun 2019 ini. Strategi Batam dengan membangun destinasi serta SDM yang mumpuni adalah langkah tepat. Apalagi dengan mengoptimalkan peran aktif masyarakat. Saya yakin imbasnya akan sangat baik,” ucap Menpar Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *