Gerbang Perbatasan Motamasin dengan Timor Leste kini juga Jadi Objek Wisata Selfi

oleh -7,478 views
oleh

Gerbang Perbatasan Motamasin dengan Timor Leste kini juga Jadi Objek Wisata Selfi

MALAKA – Wajah gerbang perbatasan Indonesia kini bertambah peruntukan menjadi destinasi wisata. Selain sebagai pintu masuk wisatawan lintas batas (cross border). Pos Lintas Batas Negara (PLBN) itu tak jarang dijadikan destinasi untuk memenuhi feed di Instagram atau sosial media. Salah satunya PLBN Motamasin yang ada di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

PLBN yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Januari 2018 silam kini semakin digemari menjadi tujuan wisata baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Tak sedikit warga lokal sekitaran PLBN juga ikut mengabadikan lokasi tersebut sebagai objek berfoto.

“PLBN menjadi salah satu daya tarik sendiri untuk wisatawan datang ke Indonesia. Di samping itu berbagai event crossborder juga dihadirkan, Di NTT sendiri terdapat 4 event crosborder Atambua 27-28 Juli, Malaka 24-25 Agusutus dan Ketiga kembali di Atambua saat Festival Fulan Fehan pada bulan Oktober dan Konser Musik Crossborder di TTU yaitu pada bulan November di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Tidak hanya itu ada juga berabagai event lainnya seperti Festival Wonderful Indonesia,” ujar
Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauzi, , Kamis (23/8).

Ada juga yang menghabiskan waktunya sekedar jalan-jalan melihat kemegahan dan keindahan bangunan PLBN Motamasin. Ada juga yang memilih untuk berfoto ria bersama anggota keluarga di PLBN yang berbatasan langsung dengan negara Republik Demokratik Timor Leste tersebut.

Hal itu lantaran infrastruktur yang di bangun mengandung unsur keariafan lokal. Di sisi plafon yang bernuansa etniknya diambil dari pola-pola lokal tenun ikat Belu dan Malaka. Pola-pola lokal tenun ikat Belu dan Malaka ini diaplikasikan juga pada bentuk lampu.

“Target wisatawan mancanegara (wisman) pada 2018 mencapai 17 Juta wisman. Untuk wilayah crossborder sendiri ditargetkan memberi sumbangan wisman 6,1 juta wisman. Sedangkan untuk target wisman crossborder di NTT 1,6 Juta di 2018. Kedua terbesar setelah Kepri yang menargetkan 4 juta wisman selama satu tahun,” timpal Hendry Noviardi Kabid Pemasaran Area II Regional III Kemenpar.

Terlebih di NTT terdapat PLBN yang sangat potensial untuk menggoda wisman Timor Leste untuk datang ke Indonesia.

“Ada 3 pintu masuk yang potensial di area perbatasan yaitu PLBN Motaain, Motamasin dan Wini, sudah pasti akan banyak wisman masuk, tentu butuh koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.

Yang menjadi pembatas wilayah atau zero point antaar Indonesia dan Timor Leste di sana ada jembatan yang membedakan lintas batas. Jika jembatan Indonesia berwarna merah putih, pada jembatan yang sama dengan melangkahkan kaki kita sudah ada jembatan berwarna merah dan hitam simbol bendera Timor Leste.

Jika jembatan Indonesia berwarna merah putih, pada jembatan yang sama dengan melangkahkan kaki kita sudah ada jembatan berwarna merah dan hitam simbol bendera Timor Leste.

Secara keseluruhan, PLBN Motamasin menggunakan cat warna putih dan cokelat sehingga ketika dipandang terlihat lebih bersih dan elegan. Ada bangunan tersendiri yang berdiri berada di sisi kanan bangunan zona inti. Di sana, kendaraan bermuatan besar yang mengangkut barang untuk diekspor-impor diperiksa kelengkapan serta barang yang dibawa.

PLBN Motamasin memiliki bangunan utama seluas 2.114 meter persegi, yang terdiri dari bangunan kedatangan 428,9 meter persegi, bangunan kantor 413,8 meter persegi, dan bangunan keberangkatan 428,9 meter persegi. Adapun luas bangunan seluruhnya adalah 3.077,88 meter persegi dan luas lahan 11,29 hektar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kesuksesan crossborder dengan mengadakan konser-konser, yang mendatangkan wisman asal Timor Leste. Ditambah dengan arsitektur PLBN yang bernuansa kearifan lokal. Pria asal Banyuwangi itu

“Kuncinya adalah musik, seni-budaya, dan kuliner ini untuk menggaet pasar negara tetangga,” kata Menpar Arief Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *