Industri Ekonomi Kreatif Salah Satu Lokomotif Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Sultra

oleh -1,160 views
oleh

KENDARI – Industri ekonomi kreatif diplot menjadi salah satu lokomotif pengembangan pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra). Potensinya beragam dengan berbagai produk unggulan. Komitmennya telah diberikan melalui Rakerda Dekranasda Provinsi Sultra. Digelar Kamis (12/3), lokasi pertemuan tersebut berada di Hotel Swiss-Belhotel, Kendari, Sultra.

Komitmen memajukan pariwisata Sultra pun bulat disuarakan Dekranasda Provinsi Sultra. Pertemuan ini dihadiri 160 peserta. Komposisinya, Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sultra, Kadispar, Kadis Koperasi dan UMKM, hingga Kadis Perdagangan. Muaranya, penguatan sinergitas program lintas sektoral untuk mengembangkan beragam produk unggulan ekonomi kreatif dan kompetensi Sumber Daya Manusia.

Selain itu, Rakerda Dekranasda Provinsi Sultra diharapkan meningkatkan akses permodalan. Pertemuan ini juga memfasilitasi ketersediaan infrastruktur produksi ekonomi kreatif. Lebih lanjut menjadi media branding, membuka akses pasar, meningkatkan perekonomian, juga penguatan kelembagaan, regulasi, hingga kemitraan strategis.

“Kami apresiasi para pelaku industri kreatif di Sultra. Mereka bersinergi memajukan pariwisata di sana. Cara ini efektif karena pariwisata terus tumbuh kompetitif. Manfaatnya secara ekonomi juga memberi impact positif yang luar biasa,” ungkap Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Wawan Gunawan.

Mengenalkan kekuatan industri kreatifnya, beberapa produk pun disajikan dalam Rakerda Dekranasda Provinsi Sultra. Rapat koordinasi ini diubah jadi catwalk bagi Fashion Show produk Tenun khas Sultra. Sebut saja, Tenun Khas Buton, Wakatobi, juga lainnya. Disajikan juga stand pameran produk khas Sultra seperti, pernak pernik dari tempurung kelapa, nyaman bambu, parang binoko, sarung tradisional, dan lainnya.

“Ekonomi kreatif selalu jadi bagian penting bagi pariwisata. Sebab, wisatawan mencari beragam produk untuk dinikmati hingga menjadi cendera mata. Dengan kolaborasi dan komitmen luar biasa seperti ini, destinasi tentu semakin kuat. Ada banyak experience menarik yang bisa mereka nikmati,” jelas Wawan.

Menguatkan inspirasinya, beberapa narasumber dihadirkan sebagai pembicara di dalam forum diskusi Rakerda Dekranasda Provinsi Sultra. Selain Wawan, slot narasumber diisi perwakilan Bank Indonesia, Kanwil Kemen Humkam, juga Ketua Dekrasda Provinsi Sultra. Dalam paparannya, perwakilan Bank Indonesia menujunkan komitmennya mengembangkan ekonomi pariwisata.

Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sultra menerangkan perlunya menjaga hak paten untuk melindungi kekayaan intelektual dalam pengembangan usaha kerajinan. Lebih lanjut, daerah pun wajib menginventarisir para UMKM atau produk yang akan diajukan hak patennya. Ketua Dekranasda Provinsi Sultra Agista Aryani Ali Mazi, SE. mengatakan, Pemprov Sultra mendukung kemajuan pariwisata.

“Seluruh stakeholder di Sultra komitmen mendukung pariwisata. Destinasi ini memang luar biasa dan potensinya besar. Dengan beragam produk berkualitas dari Dekranasda, maka destinasi Sultra semakin menarik wisatawan,” kata Agista.

Lebih lanjut, Dekranasda Provinsi Sultra juga akan mendorong digelarnya berbagai event kreatif. Selain memasarkan produk, event juga menjadi bagian branding bagi destinasi wisata Sultra. Semakin gresif, mereka juga mendorong kemajuan beberapa desa wisata. Sebut saja, Desa Wisata Wabulo, Rongi, Masalili, Pajam, hingga Tangkeno. Destinasi tersebut merupakan sentra ekonomi kreatif.

“Kami memiliki banyak sekali program yang bila disinergikan dengan pariwisata akan sangat bagus. Dengan beragam produk unik dan menarik ini, kami bisa mengemasnya menjadi event. Itu artinya ada potensi menarik kunjungan wisatawan,” tutup Agista.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *