Jogja Business Matching Bangkitkan Destinasi Wisata di Masa Pandemi

oleh -442 views
oleh

YOGYAKARTA – Jogja Business Matching resmi dibuka. Event yang mempertemukan antara buyer dan seller itu akan berlangsung hingga Rabu (14/2/2021) besok di Hotel Royal Ambarrukmo. Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menerangkan, pihaknya memiliki pengalaman yang cukup bagus dalam mengaktifkan kembali sektor pariwisata.

“Event ini nantinya akan membangkitkan sektor pariwisata. Kami ucapkan selamat datang kepada para buyer. Tentu atmosfer seperti ini sudah lama kita idamkan, sebab praktis selama setahun ini kita tidak bertatap muka,” kata Singgih, Selasa (23/2/2021).

Singgih menjelaskan, selama masa pandemi pihaknya telah banyak melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan kepercayaan kepada para pengelola, para pelaku pariwisata sekaligus calon wisatawan untuk datang mengunjungi destinasi wisata di Yogyakarta.

“Kami melakukan banyak kegiatan dalam rangka memberikan jaminan bahwa protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik. Kami juga melakukan verifikasi, bahkan cara verifikasi dari k

Kemenparekraf. Tentu apa yang kami lakukan dalam rangka menjadikan sektor pariwisata yang sehat pada para wisatawan,” kata Singgih.

Untuk menggerakkan roda perekonomian, Singgih menyebut pihakya menggerakkan wisatawan lokal untuk berwisata. Hasilnya cukup bagus, karena perekonomian kembali bergerak. “Nyatanya ini luar biasa bisa menggerakkan roda perekonomian dari sektor pariwisata. Alhamdulillah kemarin ditutup dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus karena sempat minus 6,7 persen di akhir 2020. Tetap minus tapi tidak terlalu dalam dengan dua sekian persen saja,” tuturnya.

Melalui event ini, Singgih mengaku pihaknya kembali memberikan penawaran kepada para buyer yang rata-rata dari Jogja. “Umumnya ini adalah bagian dari hasil adaptasi dan inovasi yang selama ini kita lakukan. Pasti muncul beberapa inovasi dan adaptasi paket wisata, muncul tata caranya nanti dengan adanya buyer-seler. Ini adalah produk baru. Tentu kita tidak lagi menjual produk lama, tetapi kita packaging, disosialisasikan, diadaptasikan menjadi sebuah produk baru sektor pariwisata yang lebih sehat,” katanya.

Ia berharap event ini bakal menghasilkan kesepakatan banyak antara buyer dan seller. “Sehingga bisa memberikan kontribusi, baik terhadap pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan rakyat banyak. Tetima kasih support-nya dari Kemenparekraf. Kami akan bekerja sungguh-sungguh dalam masa pandemi ini. Tentunya kita harus bergerak. Kalau kita berpikir kapan pandemi berakhir mungkin kita akan lupa identitas kita. api yang paling penting adalah kita bergerak,sekecil apapun gerakan itu,” tutur dia.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu berharap event ini menjadi titik balik bagi bergeraknya kembali sektor pariwisata usai dihantam Covid-19. Menurut pria yang karib disapa VJ itu, pergerakan adalah kata kunci utama dari bergeraknya sektor pariwisata. Jika saja tak ada pergerakan, mustahil sektor pariwisata akan hidup. “Pergerakan wisatawan itu adalah DNA pariwisata. Saat pandemi ketika nyaris tak ada pergerakan wisatawan, denyut nadi pariwisata seakan berhenti. Saat ini, melalui event ini semuanya bisa mulai bergerak lagi,” kata VJ.

Koordinator Pemasaran Regional I Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat berharap event ini tak hanya sekadar mampu mendorong bergeliatnya lagi sektor pariwisata, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat yang selama ini terdampak Covid-19. “Kita berharap ada dua hal yang bergerak positif yakni destinasi wisata yang bergerak kembali dan yang paling penting tentunya sektor perekonomian masyarakat yang selama ini memang cukup parah terdampak Covid-19. Kita harap kegiatan ini kembali membangkitkan dua hal tersebut, khususnya di Yogyakarta,” harap Taufik.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *