Kehadiran GenPI Akan Lesatkan Branding Wakatobi

oleh -1,000 views
oleh

WAKATOBI – Branding destinasi Wakatobi diprediksi akan semakin kuat. Sebab, destinasi Wakatobi di-back up Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Wakatobi. Artinya, arus wisatawan akan semakin deras dan tingkat kesejahteraan masyarakat terbantu.

GenPI Wakatobi, Sulawesi Tenggara, resmi dideklarasikan, Sabtu (23/3). Kehadiran mereka tentu menjadi suplemen terbaik bagi pariwisata Wakatobi. Sebab, beragam potensi yang ada akan dipromosikan di media sosial.

Bupati Wakatobi Arhawi mengatakan, GenPI menjadi media promosi yang ideal.

“Kehadiran GenPI Wakatobi tentu sangat menguntungkan bagi daerah. Seluruh potensi pariwisata yang ada di Wakatobi akan bisa dibranding dengan baik. Sebab, GenPI punya tugas juga untuk mengekplorasi beragam destinasi,” ungkap Arhawi, Senin (25/3).

Wakatobi menyimpan banyak pesona. Destinasinya lengkap, dari bukit hingga eksotisnya dunia bawah laut. Wakatobi juga memiliki Hutan Tindoi yang dikeramatkan oleh masyarakat dari 4 desa. Ada Desa Posalu, Wanginopo, Tindoi, dan Tindoi Timur. Ada juga Puncak Kahyangan di Pulau Tomia yang khas dengan hamparan padang rumputnya.

Destinasi Wakatobi semakin lengkap dengan hadirnya berbagai goa. Ada Goa Pemandian Alam Hendaopa juga Goa Kontamale, yang terkenal dengan telaga yang berair jernih. Di atasnya menggantung stalaktit. Mitos pun berkembang, bila pengunjung mandi di sini akan akan ‘enteng’ jodoh.

Wakatobi juga punya wisata sejarah Benteng Keraton Liya Togo. Spot yang terbaik dari 120 benteng Kesultanan Buton.

“Ada banyak keindahan yang dimiliki oleh Wakatobi. Dari bukit sampai panorama bahaw lautnya sama-sama indah. Wakatobi sangat luar biasa. Kehadiran GenPI tentu akan banyak memberikan update informasi dari destinasi-destinasi itu. Kita harapkan semua keindaham Wakatobi akan dikenalkan dengan baik oleh GenPI,” lanjut Kadis Pariwisata Wakatobi Nadar.

Salah satu keunggulan Wakatobi adalah wisata bahari. Wakatobi memiliki sisi unik dari Suku Bajo. Wakatobi memiliki banyak spot Suku Bajo, seperti Sampela dan Mola. Suku Bajo menjadi pengembara laut tertua yang ada di Wakatobi. Wilayah ini juga memiliki Desa Pajam. Pajam adalah desa tertua dengan daya tarik kain tenun khas Wakatobi.

Lebih lanjut, Wakatobi juga menawarkan keindahan bawah laut Roma’s Reef Tomia dan Onemohute. Roma’s Reef terkenal dengan gugusan karangnya yang indah. Di kedalaman 15-25 meter sudah banyak dijumpai ikan warna warni dan terumbu karang. Tomia ini juga menawarkan spot menyelam lain, yaitu Cornucopia dan Coral Garden.

“Potensi alam dan budaya yang dimiliki Wakatobi sungguh luar biasa. Kehadiran GenPI tentu akan semakin menguatkan daya tawar Wakatobi. Wakatobi tentu akan mendapatkan banyak value, terutama dari branding,” papar Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto.

Selain diving, keindahan bawah laut Wakatobi juga bisa dinikmati dengan snorkling. Bila beruntung, ada kawanan lumba-lumba yang kerap muncul dipermukaan. Salah satu spot yang kerap dijumpai lumba-lumba adalah Pelabuhan Mola Raya. Hariyanto menambahkan, branding GenPI Wakatobi diyakini akan menaikan arus kunjungan wisatawan.

“Wakatobi memang surganya bawah air. Hampir di semua perairan Wakatobi memiliki spot diving yang eksotis. Keindahan ini juag bisa dinikmati melalui snorkling. Bila semua keindahan ini dibranding maksimal, arus wisatawan akan naik. Kami yakin, upaya promosi dari GenPI Wakatobi akan menaikan jumlah wisatawan,” lanjut Hariyanto.

Target besar kunjungan wisatawan 20 Juta sepanjang 2019 memang dipatok Wakatobi. Hal ini mengacu kepada arus kunjungan wisatawan yang mencapai 13,2 Juta orang hingga Oktober 2018.

“Keberadaan GenPI Wakatobi juga diharapkan bisa menaikan kunjungan wisatawan milenial. Sebab, potensi besar juga dimiliki pasar milenial,” tegas Hariyanto lagi.

Mengacu data BPS 2016, slot 50% dari inbound traveller adalah kaum milenial. Kemenpar pun membidik market milenial dengan jumlah 10 Juta wisman. Menariknya, mereka ini sangat mengandalkan teknologi digital dalam setiap aktivitas pariwisatanya. Berdasarkan informasi Deloitte Consulting Southeast Asia 2019, bahwa aktivitas global tour dan booking hingga 40% dilakukan secara online.

Penegasan aktivitas ini, sekitar 27% wisman mengandalkan smartphone dan 21% dari tablet. Ekspresi wisman ditunjukan 70% melalui foto di media sosial. Bila acuannya Tiongkok, pasar ini memiliki 70% independent traveller, lalu 23% diantaranya berusia 15-29 tahun.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerangkan, kreativitas GenPI akan menaikan performa pariwisata Wakatobi.

“Popularitas Wakatobi akan semakin naik seiring kehadiran GenPI di sana. GenPI ini nantinya yang akan membantu membuat konten kreatif seluruh potensi Wakatobi. Lalu, menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia melalui media sosial. Bila ini dilakukan terus menerus, performa Wakatobi akan semakin naik dan arus wisatawan akan lebih besar,” tutup Menpar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *