Lakukan Revitalisasi Toilet di Bali, Kemenparekraf Pastikan CHSE Dipatuhi

oleh -400 views
oleh

JEMBRANA – Kemenparekraf/Baparekraf melakukan pemulihan destinasi wisata di Bali dengan menyentuh segala hal. Dari kebersihan seperti revitalisasi toilet, hingga penerapan protokol kesehatan berdasarkan Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE). Dalam kegiatan Revitalisasi Toilet di Jembrana, Selasa (8/12/2020), Kemenparekraf juga memastikan Bali telah menerapkan CHSE.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan masa libur akhir tahun sudah semakin dekat. Artinya, Bali harus siap menyambut wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

“Bali harus siap-siap menyambut wisatawan, baik yang datang dari udara, darat, dan laut. Pihak ASDP juga harus siap. Karena mobil juga akan banyak datang. Pasti nanti banyak yang menyebrang melanjutkan perjalanan lagi ke Denpasar,” kata Hari Sungkari.

Dijelaskan Hari, Kemenparekraf juga sedang menjajaki kemungkinan wisatawan mancanegara melalui direct flight dari Jepang dan China menuju Bali.

“Saat ini kita sedang membicarakan travel bubble dengan beberapa negara. Yang sudah minta Eropa timur seperti Ukraina, Kazakhstan. Tapi ada yang minta lagi dari Amerika,” ujarnya.

Namun, Hari mengingatkan pelaku pariwisata untuk tetap hati-hati dan terus menerapkan protokol kesehatan.

“Karena itu, kita sedang menyusun protokolnya. Seperti, wisatawan harus bawa PCR, dan alternatif setelah sampai di Denpasar harus karantina dulu. Kita lagi membandingkan mana prosedur yang tepat. Sehingga turis asing bisa mulai masuk ke Indonesia, khususnya Bali,” ujarnya.

Oleh karena itu, Hari Sungkari meminta pelaku industri pariwisata Bali mempraktikkan dan menunjukan bahwa protokol kesehatan benar-benar dijalankan dan dipatuhi.

“Kita harus tegas jaga jarak. Sudah saatnya kita gaungkan ke destinasi wisata bahwa dengan mentaati protokol kesehatan kita terjaga dari virus,” ujarnya.

Sementara Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan, mengatakan Kemenparekraf hadir untuk mendampingi untuk membangun keyakinan wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Kita harus yakinkan wisatawan bahwa destinasi wisata sudah siap dan kita menerapkan protokol kesehatan yang ketat, bahkan hingga ke toilet,” kata Wawan Gunawan.

Ditambahkannya, sesuai arahan Presiden, menteri, dan deputi, hadirnya Kemenparekraf menjadi nilai tambah buat Bali.

“Kita sama-sama bekerja untuk membangun destinasi yang betul-betul dinikmati yang berkelanjutan. Terapkan protokol kesehatan agar wisatawan bisa kembali datang ke Bali,” katanya.

Rebound & Revitalisasi Destinasi Wisata di Bali sendiri dilakukan disejumlah destinasi, seperti Kawasan ITDC meliputi Waterblow, Bali Collection, Pantai Samuh, Pantai Mengiat, Bali ART.

Kemudian Pantai Pandawa, Pantai Kuta, Uluwatu, DNA &Creative HUB, Pantai Sanur, Pura Campuhan, Tanah Lot, Desa Wisata Cau Blayu, Pura Pucak Geni, Desa Wisata Klecung, Taman Ayun, Air Terjun Nung Nung, Pura Lempuyang, Tirta Empul, Taman Ujung, Desa Wisata Panglipuran, Panelokan Batur Geopark, Air Panas Banjar, Danau Buyan, Pura Batu Kursi, Teluk Gilimanuk, Desa Wisata Blimbingsari, Goa Lawah, Desa Wisata Bakas, Museum Kertagosa, Goa Gajah, Pantai Melasti, dan Desa Wisata Kerobokan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *