Mengintip Proses Pembuatan Susu Serambi Milk di Padang Panjang Sumbar

oleh -354 views
oleh

PADANG PANJANG – Salah satu destinasi wisata yang juga menjadi pusat edukasi adalah tempat pengolahan Serambi Milk di Padang Panjang, Sumatera Barat. Pengolahan susu ini dilakukan oleh UMKM sejak tahun 2017. Untuk mempromosikan kembali ekonomi kreatif yang menjelma menjadi destinasi wisata di Kota Padang Panjang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Familiarizatiom Trip atau Famtrip yang melibatkan Key Opinion Leader (KOL).

Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menuturkan, menggerakkan ekonomi kreatif merupakan fokus utama program Kemenparekraf/Baparekraf di bawah kepemimpinan Sandiaga Salahuddin Uno.

“Bagaimana ekonomi kreatif ini bisa bergerak kembali itu yang menjadi fokus utama. Apalagi Serambi Milk ini bukan hanya ekonomi kreatif, tetapi juga menjelma menjadi destinasi wisata dalam perspektif edukasi. Ini menarik dan harus kita dukung,” kata Vinsensius Jemadu, Sabtu (13/3/2021).

Pria yang karib disapa VJ itu melanjutkan, sebagai sebuah kawasan Padang Panjang berhasil menciptakan beragam atraksi yang dapat menarik minat wisatawan sesuai minat mereka. “Ada banyak pilihan destinasi wisata di Padang Panjang ini. Tentu akan menambah khasanah pilihan bagi wisatawan yang datang berkunjung,” ujarnya.

Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, atraksi adalah kekuatan yang dimiliki Kota Padang Panjang. Sebagai sebuah atraksi, Serambi Milk memiliki kekhususan yang tak dimiliki oleh destinasi wisata di daerah lainnya. “Tentu ini menjadi kekuatan Kota Padang Panjang. Pilihan-pilihan atraksi ini menjadi kekuatan yang menjadi potensi Padang Panjang untuk dapat berkembang ke depannya,” ujar dia.

Salah satu tugas yang kini tengah digencarkan lembaganya menurut Taufik adalah menggeliatkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19. “Kita ketahui bersama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah yang paling terdampak Covid-19. Perjalanan dan pergerakan sebagai DNA pariwisata harus dibangkitkan kembali,” tutur Taufik.

Salah satu pengelola Serambi Milk, Ridwan Syah menjelaskan, di Serambi Milk Padang Panjang ini ada 200 ekor sapi perah. “Sekarang produksinya sehari 100 liter. Ada 7 kelompok tani dan kebetulan di Serambi Milk ini sejak tahun 2017 untuk market/pemasaran susu,” ujarnya.

Serambi Milk ini, kata pria yang karib disapa Encu ini menjadi kegiatan edukasi juga masukan dari pemerintah pusat dan kota. “Kebetulan sekarang ketua korporasi peternak sapi perah Merapi Singgalang dan tahun 2020 dipercaya menjadi Ketua Pokdarwis di Kelurahan Ganting untuk pengembangan di wilayah Padang Panjang dan pak wali kota sangat support dan anak-anak mudanya pun support,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *