Menpar Arief Yahya Buka Rakernas PHRI ke-IV

oleh -1,131 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya, ditemani Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PHRI IV. Acara ini digelar di Ballroom Puri Agung Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (11/2).

Rakernas 2019 juga merupakan rangkaian ulang tahun PHRI ke-50. Dan dihadiri 10 bidang anggota PHRI.

“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan, selamat ulang tahun ke-50 PHRI. Semoga selalu panjang umur dan sukses selalu dengan semangat Dedikasi Membangun Pariwisata Indonesia Tanpa Henti,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya juga berterima kasih kepada Ketua Umum PHRI yang menjadi ketua umum program Visit Wonderful Indonesia (ViWI) dan partisipasi aktif dalam implementasi kegiatannya.

Di kesempatan ini, Menpar Arief Yahya menyampaikan beberapa capaian pariwisata Indonesia. Di antaranya, 60% spending wisman berdasarkan data Passenger Exit Survey tahun 2016 dihabiskan 40% untuk akomodasi dan 20% untuk makan minum, jadi 60% spending Wisman dinikmati oleh anggota PHRI.

“PHRI terbukti mampu menjaga sinergi positif yang sudah terjalin baik selama ini. Perlu dipertahankan oleh PHRI pelayanan standar yang maksimal dan service of excellence kepada para konsumen,” kata Menpar Arief Yahya.

Dijelaskannya, membangun pariwisata membutuhkan sinergi ABGCM (Academics, Business, Government, Community, Media). PHRI yang merupakan bagian dari Business, diharapkan berkontribusi terutama untuk 10 Bali Baru. Terutama 4 Destinasi Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan KEK Pariwisata.

“Progres dari Pengembangan 10 Destinasi Prioritas berjalan positif. Diharapkan agar PHRI turut melakukan investasi di lokasi 10 Bali baru tersebut,” tambahnya.

Pria kelahiran Banyuwangi ini meyakinkan kepada PHRI bahwa pariwisata bakal menjadi penyumbang devisa negara terbesar. Hal itu didukung performansi sektor pariwisata yang gemilang.

Sebut saja Bali dinobatkan sebagai The Best Destination in the World oleh TripAdvisor pada tahun 2017. Rough Guides, situs pemandu perjalanan asal Inggris, menetapkan Indonesia sebagai negara ke-6 terindah di dunia.

“Belum lagi Lonely Planet juga menetapkan Indonesia sebagai salah satu dari Top Ten Countries Best to Travel 2019,” lanjut Menpar Arief Yahya.

World Travel & Tourism Council (WTTC) pada tahun 2018 juga menetapkan Indonesia dalam jajaran negara dengan Pertumbuhan Pariwisata Tercepat. Yakni peringkat 9 di dunia, peringkat 3 di Asia dan peringkat 1 di Asia Tenggara.

Award yang diraih Wonderful Indonesia belakangan ini juga membanggakan. Tahun 2016 meraih 46 penghargaan di 22 negara. Tahun 2017 meraih 27 penghargaan di 13 negara. Tahun 2018 mendapat 66 penghargaan di 15 negara. Dan awal 2019 sudah meraih 3 penghargaan di 3 negara.

Menpar pun mengapresiasi PHRI atas dukungannya dalam keniscayaan era digital. Di antaranya melawan pemblokiran AirBnB, PHRI meluncurkan bookingina.com, kerja sama hotel dengan aplikasi Traveloka, Tiket.com dll.

“Terima kasih atas dukungan PHRI selama ini terhadap program-program pemerintah. Terutama dalam pelaksanaan program Visit Wonderful Indonesia sebagai bentuk konkret mendukung pencapaian target 20 juta Wisman,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Sementara, Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani berharap pemerintah tidak melarang pemda dan aparatur sipil negara (ASN) untuk melakukan rapat di hotel. Pasalnya, kegiatan pemerintah di hotel sangat berkontribusi besar pada pendapatan hotel.

“Kami berharap tak ada pelarangan untuk melakukan meeting di hotel karena sangat penting bagi kami. Terlebih, kondisi ekonomi sulit dan tiket pesawat yang mahal,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *