Perkuat SDM, Kemenparekraf Gelar Bimtek Subsektor Fotografi, Fesyen dan Penerbitan

oleh -63 views
oleh

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Temu Teman Insan Kreatif (TEMATIK) untuk Subsektor Fotografi, Fesyen dan Penerbitan. Bimtek yang diselenggarakan di El Hotel Royale Jakarta itu dalam rangka memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) insan kreatif di bidang fotografi, fesyen dan penerbitan.

Kegiatan itu menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di antaranya Setiadi Darmawan (Fotografer Profesional), Dina Midiani (Praktisi Fesyen) dan Junior Eka Putra (raktisi Penerbitan).

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Alexander
Reyaan memaparkan, tahun 2045 Indonesia diproyeksi akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sehingga disebut sebagai Era Indonesia Emas karena akan mendapat bonus demografi sebesar 70 persen dari usia produktif.

Namun di sisi lain, persaingan untuk memasuki dunia industri semakin ketat, karena Indonesia tengah memasuki era dengan empat tantangan utama, yakni volatility (hal yang terus berubah), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas) dan ambiguity (ambiguitas).

“Kondisi ini menjadi tantangan bagi para
pemimpin, para pengusaha dan masyarakat karena persaingan yang menjadi lebih kompleks dan tidak pasti,” tutur Alexander Reyaan.

Kendati begitu, jika dikelola dengan baik, dengan potensi dan peluang yang terbuka lebar bukan tak mungkin sektor ekonomi kreatif Indonesia masuk dalam peringkat tiga besar dunia dari segi persentasenya terhadap PDB.

Saat ini, Alexander Reyaan melanjutkan, Indonesia berada pada posisi ketiga setelah Amerika Serikat dengan
Hollywood dan Korea Selatan dengan K-pop. “Sektor Parekraf merupakan salah satu sektor yang berpeluang besar menjadi wadah Entreprenur Muda Indonesia,” katanya.

Dikatakannya, ekonomi kreatif melalui UMKM terbukti memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB Indonesia. “Mampu menyerap 97 persen tenaga kerja
di Indonesia dan menghimpun lebih dari 60 persen total investasi di Indonesia,” jelas Alexander Reyaan.

Dikatakannya, subsektor yang diangkat pada kegiatan TEMATIK kali ini adalah subsektor yang sangat dinamis dengan perkembangan tidak terlepas dari inovasi dan produktivitas para pelaku ekonomi kreatif itu sendiri.

“Kemenparekraf terus mengembangkan dan meningkatkan pengembangan SDM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif melalui berbagai program pelatihan kompetensi dan bimbingan teknis, baik online maupun offline, karena sektor ini berpotensi untuk menyerap banyak tenaga kerja dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, 4,4 juta lapangan pekerjaan pada 2024,” ucapnya.

Oleh karenanya, perlu dilakukan peningkatan produktivitas sektor Parekraf melalui up-skilling (peningkatan kompetensi) re-skilling (penguatan
kompetensi) dan new-sklling (penambahan kompetensi baru) yang
diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang
usaha bagi SDM Parekraf, serta mempersiapkan SDM Parekraf
yang berkompeten menghadapi tantangan di bidang Parekraf
dan resesi ekonomi di Indonesia.

Ketua Pokja Edukasi 2 Kemenparekraf, Jemmy Alexander menambahkan, kegiatan ini bertujuan memberikan penguatan kapasitas SDM ekonomi kreatif Subsektor Fotografi, Fesyen dan Penerbitan, khususnya yang ada di DKI Jakarta.

“Caranya tentu dengan memberi bekal pemahaman dan keterampilan mengenai ekonomi kreatif agar dapat mengembangkan ide dan gagasan serta dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi untuk menghasilkan produk
berdaya saing tinggi,” papar Jemmy.

Dijelaskan Jemmy, Temu Teman Insan Kreatif (TEMATIK) merupakan wadah
bertemunya para pelaku ekraf maupun komunitas kreatif. Adapun para peserta berjumlah 300 orang dengan rincian 100 orang Subsektor Fotografi, 100 orang Subsektor Fesyen dan 100 orang Subsektor Penerbitan yang berasal dari wilayah Jakarta.

“Melalui Bimtek ini diharapkan para peserta dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas branding produk usaha masing-masing dengan profesional dan berjiwa kreatif, dapat membangun kepercayaan
diri dan berpikir positif dan berjiwa kreatif,” harap Jemmy.

Selain itu, Jemmy juga berharap kegiatan ini dapat mengetahui potensi diri dan melakukan perubahan yang lebih baik, memiliki karakter dan keunikan produk yang membedakan dengan produk
lain, local wisdom, potensi market, sosial impact dan personality branding yang kuat.

“Harapan kepada peserta agar memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan dapat menghasilkan produk ekraf yang lebih baik lagi,” harap Jemmy.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administratif
Jakarta Utara, Shinta Nindyawati mengapresiasi Kemenparekraf yang
telah memfasilitasi kegiatan TEMATIK bagi pelaku Ekraf di DKI Jakarta.

Dijelaskan Shinta, Pemerintah Daerah DKI Jakarta memiliki 7.779 pelaku Ekraf yang menjadi binaan Sudin Parekraf Jakarta Utara dengan rincian Fotografi 101 binaan, Penerbitan 9 binaan dan Fesyen 43 binaan.

“Yang menjadi fokus saat ini adalah bagaimana pemasaran atau marketing produk Ekraf ke depannya. Saya berharap akan ada Bimtek tentang marketing. Harapan saya kepada peserta agar mengikuti kegiatan dengan baik dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari lebih dalam tentang Subsektor Fotografi, Fesyen dan Penerbitan, sehingga bisa menggaungkan nama Jakarta di tingkat nasional maupun internasional,” ucap Shinta.(*)