Program BISA Pertegas Status Steril DTW Tahura dari Covid-19 dan Sampah

oleh -592 views
oleh

BANDUNG BARAT – Daya Tarik Wisata (DTW) UPTD Tahura Ir H Djuanda semakin steril dari Covid-19 dan sampah. Kawasan tersebut makin higienis dan aman setelah program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) digulirkan masif pada Sabtu (8/8). Usai menerima pencerahan melalui pelatihan, seluruh peserta melakukan visitasi ke venue dengan aksi riil bersih-bersih di kawasan DTW.

“UPTD Tahura Ir H Djuanda semakin eksotis dengan dukungan program BISA. DTW ini semakin layak untuk dikunjungi. Kawasannya bersih dan potensi sebaran Covid-19 diawasi secara ketat melalui aturan protokol kesehatan. Kualitas sumber daya manusianya juga terjaga melalui berbagai pelatihan,” ungkap Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh, Sabtu (8/8).

Program BISA mulus digulirkan di UPTD Tahura Ir H Djuanda, Bandung Barat, Jawa Barat. Program ini diikuti oleh 100 orang peserta. Background mereka adalah pedagang, tukang parkir, penarik ojek, guide, hingga pemilik homestay. Mereka terlihat antusias mengikuti berbagai rangkaian program BISA yang terbagi 2. Dimulai Sabtu (8/8) pagi, peserta mendapatkan pelatihan. Fokusnya, penyampaian dasar-dasar pelayanan dan pemasaran termasuk penyampaian informasi kebijakan pusat dan daerah.

“UPTD Tahura Ir H Djuanda memiliki potensi luar biasa. DTW ini selalu banjir wisatawan. Minat publik berkunjung ke sana tetap besar, meski ada Adaptasi Kebiasaan Baru. Dengan sinergi lintas stakeholder seperti ini, kawasan ini akan terus steril dari Covid-19 dan sampah. DTW ini tentu semakin nyaman bila dikunjungi,” papar Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani.

Program BISA sejatinya menjadi benteng sekaligus treatment sosial kawasan DTW terdampak Covid-19. Selain perlindungan sosial, program BISA juga jadi media relokasi anggaran bagi masyarakat melalui program padat karya. Ada juga stimulus bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Tujuannya, ada efek berganda secara ekonomi untuk mengembalikan kesejahteraan keluarga.

“Kesamaan pemahaman harus dimiliki seluruh stakeholder pariwisata. Kalau ingin maju, semua elemen yang ada di UPTD Tahura Ir H Djuanda harus berpikir tidak biasa. Melihat potensinya, DTW ini akan terus tumbuh apalagi setelah Covid-19 sepenuhnya hilang dari Indonesia,” terang Ricky lagi.

Selain atraksi, UPTD Tahura Ir H Djuanda memang mudah diakses oleh publik. Apalagi, reservasi bisa dilakukan secara online melalui. Treatment ini juga menjadi jaminan terkendalinya potensi penyebaran Covid-19 di sana. Sebab, seluruh informasi wisatawan terekam dengan sangat baik. Kepala UPTD Tahura Ir H Djuanda Lianda Lubis menjelaskan, reservasi online sebagai pencegahan sebaran Covid-19.

“Program BISA terus menaikan image positif dari UPTD Tahura Ir H Djuanda. Kawasan ini makin bersih dan nyaman. Isu Covid-19 bisa ditangani dengan baik, apalagi kini diperkuat oleh program BISA. Cara reservasi tiket secara online itu sangat membantu mencegah sebaran Covid-19. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf atas semua dukungan yang diberikan,” jelas Lianda.

Bersama program BISA, bantuan berupa Wastafel Portable Anti Covid-19 sebanyak 3 unit diberikan oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Wastafel ini didesain khusus dengan meminimalkan sentuhan tangan. Bila ingin mengalirkan air, tinggal menekan pijakan kaki di bawah. Pun demikian dengan sabun cuci tangan. “Fasilitas di sini semakin lengkap dengan bantuan wastafel ini. Tentu sangat berguna,” ujarnya lagi.

Rangkaian agenda program BISA pun ditutup dengan bersih-bersih bersama. Terbagi dalam beberapa kelompok, peserta dengan bersemangat menyapu dan mengumpulkan sampah yang berada dalam area kerja mereka. Menggunakan sapu lidi, mereka membersihkan sampah yang ada di track pengunjung. Sampah ini lalu dimasukan dalam kantong plastik besar dan dibawa keluar dari kawasan DTW.

“Program BISA sangat bagus untuk menumbuhkan kesadaran berperilaku secara menyeluruh. Kami pun yakin, setelah ini stakeholder dan wisatawan di sini akan terus menjaga kebersihan dan kesehatan. Secara khusus juga, kami akan terus mendorong layanan marketing secara online,” tutup Kabid Industri Pariwisata Disparbud Jawa Barat Aziz Zulficar Aly Yusca.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *