Support New Normal dari Bali Rebound, Kemenparekraf Sempurnakan Fasilitas Destinasinya

oleh -545 views
oleh

BADUNG – Penyempurnaan fasilitas destinasi wisata Bali terus dilakukan oleh Kemenparekraf. Melalui program Bali Rebound, Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas destinasi Pulau Dewata pun diperkuat. Digelar 7-15 Juli 2020, destinasi Pulau Dewata dinyatakan telah siap menyambut wisatawan di sepanjang masa New Normal. Apalagi, mereka menjalankan protokol kesehatan secara masif.

Program Bali Rebound berlokasi pada 4 kawasan destinasi besar di Badung, Bali. Sebut saja, Nusa Dua, Pantai Kuta, Pantai Pandawa, hingga Uluwatu. Untuk kawasan Nusa Dua, event tersebut digulirkan di Water Blow, Art Bali, Bali Collection Shopping Center, juga Pantai Samuh. Sehari jelang event, program diawali oleh rapat koordinasi.

Meski digelar sehari, rapat persiapan Bali Rebound Destinasi Pariwisata dihadiri oleh Disparda Provinsi Bali. Bergabung juga Disparda Kabupaten/Kota se-Bali, Managing Direktur ITDC, hinga Ketua GIPI Bali. Ada juga Pengelola Wisata Pantai Kuta, Pandawa, dan Uluwatu. Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan, semua elemen bersinergi untuk kebangkitan pariwisata Bali.

“Program Bali Rebound memberikan impact positif menyeluruh. Venue-nya memang berada di Badung, tapi sudah sangat mewakili pariwisata Pulau Dewata. Lebih menggembirakan, semua elemen ini bersatu dan memberikan support penuh. Kami juga memberikan dukungan berupa penyempurnaan fasilitas di destinasi,” ungkap Hari.

Melalui hasil rapat persiapan Bali Rebound, Kemenparekraf pun memberikan pendampingan. Treatment ini dilakukan sejak persiapan hingga pembukaan kembali destinasi wisata di Bali. Starting-nya berada di Kawasan Nusa Dua ITDC dengan zonasi Water Blow, Art Bali, Bali Collection, hingga Pantai Samuh. Ada juga destinasi penyangga Nusa Dua, seperti Pantai Kuta, Pandawa, dan Uluwatu.

Untuk menguatkan format Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitasnya, Kemenparekraf pun mengalirkan beragam dukungan. Bentuknya diantaranya, alat pendukung kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Ada juga program bersih-bersih destinasi. Aktivitas tersebut diikuti oleh 400 peserta. Mereka ini terdiri dari para pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di sana.

“Bersih-bersih destinasi menjadi hal yang sangat penting. Sebab, semua elemen harus dipastikan bagus dan memberikan jaminan kenyamanan secara menyeluruh. Unsur kebersihan, kesehatan, dan keamanan harus terpenuhi secara maksimal. Apalagi, sekarang sudah masuk fase New Normal Covid-19 dengan beragam protokol kesehatan yang wajib dipenuhi,” terang Hari lagi.

Lebih lanjut, aktivitas bersih-bersih destinasi juga menjadi media untuk mengalirkan dukungan fisik. Mendukung implementasi protokol kesehatan New Normal, Kemenparekraf memberi dukungan wastafel, sapu pantai, tempat sampah, Thermo Gun, hingga disinfektan. Khusus destinasi Pantai Kuta, Kemenparekraf membangun prototype renovasi toilet bersih.

“Inovasi harus dilakukan pada setiap destinasi. Penyempurnaan infrastruktur yang mengacu protokol kesehatan memang harus diprioritaskan. Dengan begitu, destinasi menjadi spot hijau Covid-19. Seiring naiknya kepercayaan, destinasi pasti akan ramai dikunjungi wisatawan,” tegas Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Wawan Gunawan.

Khusus terkait bersih-bersih pantai, aktivitas ini pun mendapat respon besar dari publik. Mereka yang ikut bergabung di sini adalah Kadispar Badung, Pengelola DTW, Jero Bandesa Desa, Camat Kuta Selatan, dan Kapolsek Kuta Selatan. Ada juga Danramil, Lurah Benoa. LPM Kelurahan Benoa, hingga Paguyuban Pedagang Pantai Benoa.

Melengkapi kenyamanan wisatawan, Kemenparekraf juga memberi dukungan lain. Bentuknya adalah pemasangan signage Sapta Pesona dan Papan Informasi. Dukungan tersebut bisa dilihat pada destinasi Waterblow Nusa Dua, Art Bali, Bali Collection, Paguyuban Peninsula, Pantai Pandawa, Pantai Kuta, hingga Uluwatu. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa memaparkan, kepercayaan pasar akan naik.

“Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari Kemenparekraf. Infrastruktur sesuai standard protokol kesehatan sangat penting. Mengembalikan dan menaikan kepercayaan pasar sangat dibutuhkan. Dengan begitu, perekonomian masyarakat di sini bisa pulih cepat melalui aktivitas pariwisata,” papar Astawa.(****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *