Tour de Kepri 2018 Berdampak Positif Pada Perekonomian

oleh -1,752 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Ajang Tour de Kepulauan Riau (Kepri) berimbas positif pada perekonomian. Salah satunya terhadap tingkat hunian hotel. Hal ini diakui General Manager CK Hotel Tanjungpinang, Sutisna, Sabtu(29/9).

CK Hotel yang berada di Jalan RH Fisabilillah, merasakan langsung impact dari Tour de Kepri. Karena, hampir seluruh peserta lomba balap sepeda menginap di sana. Selain itu, CK Hotel menjadi lokasi flag off etape II Tour de Kepri, Bintan Classic.

Menurut Sutisna, event seperti Tour de Kepri membuat tingkat hunian hotelnya naik hingga dua kali lipat. Pada hari biasa, CK Hotel kedatangan sekitar 40 tamu perhari.

“Dengan hadirnya event seperti Tour de Kepri, jumlah hunian di hotel kita naik drastis. Mendekati 200 kamar yang terisi. Sedangkan total kamar yang kita miliki sekitar 240. Makanya kita juga memberikan pelayanan terbaik. Karena di momen inilah kita benar-benar diuji,” tutur Sutisna.

Yang membuat Sutisna senang, para peserta juga memiliki kemampuan spending yang cukup membantu. “Tambahan keuntungan buat kita adalah para peserta ini menggunakan uangnya di luar tim. Seperti mereka memesan makan dan minum. Tidak terlalu besar memang. Mungkin sekitar 5 sampai 10% dari total pengeluaran tim. Tapi sangat berarti buat kita,” katanya.

Sutisna mengaku ada satu hal menarik dari Tour de Kepri 2018. Yaitu peserta makan pagi pukul 05.00 WIB. “Dari sinilah perputaran ekonomi terjadi. Pertama, kita biasanya menyiapkan sarapan paling pagi pukul 06.00 WIB. Sedangkan sekarang lebih pagi dengan jumlah yang lebih banyak. Artinya, kita pun harus membeli tambahan bahan makanan. Dalam proses inilah perputaran ekonomi terjadi,” terangnya.

Tidak hanya untuk sarapan, saat Gala Dinner, Jumat (28/9) malam, proses ini juga terjadi. Bahkan dengan jumlah yang lebih banyak. Karena hadir juga tamu-tamu undangan.

Etape II, para peserta menempuh perjalanan sepanjang 135 Km. Rute yang dilalui adalah CK Hotel sebagai lokasi start, dan finish di Bintan. Selanjutnya, para peserta dibawa menggunakan kapal Roro ke Batam.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, mengaku senang event ini bisa membantu meningkatkan perekonomian.

“Inilah keunggulan sport tourism yang melibatkan peserta mancanegara. Sebab, peserta sudah berubah menjadi wisatawan saat dia spending. Belum lagi jika mereka membeli cenderamata. Dampaknya bisa langsung dirasakan,” kata Masruroh, yang dibenarkan Kabid Pemasaran Area 2 (Sumatera) Kiagoos Irvan Faisal.

Menteri Pariwisata tidak kalah senang dengan impact dari Tour de Kepri.

“Batam (Kepri) memiliki potensi yang luar biasa. Terutama untuk border tourism. Nah, kita akan mengejar dan coba menyedot wisman dari perbatasan seperti Singapura dan Malaysia dengan berbagai promosi border tourism. Juga dengan Tour de Kepri yang salah satunya mengambil lokasi di Batam,” kata Menteri yang membawa Kemenpar No 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryOfTourism2018 se Asia Pasifik di Bangkok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *