Brigade Alsintan Lampung, Politeknik Enjiniring Kementan Tingkatkan Kompetensi SDM

oleh -65 views
oleh

LAMPUNG – Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) terus meningkatkan kompetensi peserta didiknya melalui proses pembelajaran Praktek Kerja Lapangan (PKL). Hal ini sejalan dengan program utama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan kompetensi SDM Pertanian dalam peningkatan produksi pangan strategis utamanya padi dan jagung. Penerapan teknologi mekanisasi pertanian diperlukan wadah yang sesuai salah satunya Workshop Brigadir Alsintan milik Provinsi Lampung yang dikunjungi Ketua Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Dosen dan Civitas Akademika PEPI Selasa (16/3/2024)*.

Sebagai langkah nyata, Menteri Pertanian, Andi Amrah Sulaiman sudah menyiapkan teknologi mekanisasi dan bantuan sarana prasarana produksi lainya yang dapat menunjang generasi muda menjadi pelaku utama pembangunan pertanian masa depan yang jauh lebih cemerlang dan gemilang.

“Jadi 60 persen generasi milenial ini harus terlibat secara langsung. Syaratnya adalah beri mereka ruang untuk untung dengan menggunakan teknologi digital. Kemudian yang ketiga permudah akses ke sektor pertanian. Insya Allah generasi milenial lebih maju karena sektor pertanian sangat menjanjikan dan menguntungkan,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi meminta seluruh pelaksana Pendidikan vokasi lingkup Kementan serius melaksanakan tupoksi Pendidikan vokasi pertanian yakni mewujudkan alumni qualifiled job creator serta qualified job seeker yang bermitra dengan dunia usaha/dunia industry/dunia kerja serta lembaga terkait.

Dedi menjelaskan penguatan pendidikan vokasi pertanian dilakukan melalui dua cara yakni regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian serta penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis kompetensi.
“Petani serta wirausaha muda pertanian diharapkan lahir dari proses belajar mengajar perguruan tinggi, maupun program-program lainnya. Memasuki era Industri 4.0, masyarakat pada umumnya dan generasi muda pertanian pada khususnya harus mulai memahami arti penting sistem digitalisasi. Persaingan yang ketat di tingkat global harus diimbangi dengan pola-pola pergerakan usaha baik itu usaha tani dan bisnis lainnya secara lebih efisien, lincah, dan produktif”, tegas Dedi.

Dedi juga menambahkan pembangunan pertanian masa depan akan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet of things (IoT), big data, artificial intellegence (AI), human-machine interface, robotic, sensor, dan lainnya.

Perkembangan ini menjadikan teknologi dan inovasinya sebagai modal utama dalam menarik generasi muda untuk menggeluti bidang pertanian, baik secara keilmuan ataupun praktik langsung di lapang.

Direktur PEPI, Muharfiza mengatakan agar terciptanya tridarma perguruan tinggi PEPI terus melakukan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri. Salah satunya melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dengan mengirimkan Mahasiswa untuk melakukan permagangan di Workshop Brigade Alsintan Provinsi Lampung.

“Kedepannya kita inisiasikan untuk membuka kerjasama dalam pelatihan, permagangan sampai pelaksanan tugas akhir bagi mahasiswa PEPI” ujar Muharfiza.

Workshop Brigade Alsitan Provinsi Lampung cukup baik karena dipimpin oleh orang yang mengerti dan miliki pengalaman yang cukup baik tentang perawatan dann perbaikan alsintan.

Disisi lain, Ketua Workshop Brigade Alsintan Lampung, Agus Wahyono mengatakan workshop ini menerima perbaikan dan perawatan mesin pertanian dari kedinasan maupun dari Masyarakat karena jenis alsintan disini cukup lengkap mulai dari mesin pengolahan lahan, panen dan pasca panen.

“Saya berharap mahasiswa dapat lebih mengetahui apa itu alsintan dari sisi perbaikan, perwatan bahkan sampai bisnis dan kami siap untuk menerima permagangannya dan kalau bisa dengan wktu yang lebih lama” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *