Kejar Kompetensi Massal, READSI Dorong Kakao Doctor

oleh -227 views
oleh

JAKARTA – Salah satu hal penting dalam pembangunan adalah peningkatan kualitas SDM pertanian. Hal ini juga yang dilakukan Kementerian Pertanian terhadap petani Kakao. Dengan memanfaatkan program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI), Kementan mensupport petani kakao menjadi Kakao Doctor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, READSI adalah salah satu bagian dari program utama Kementerian Pertanian.

“READSI akan mendukung terwujudnya Visi Pembangunan Pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani serta mendukung regenerasi petani,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyulluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan, READSI bertujuan untuk memberdayakan rumah tangga dipedesaan di lokasi program.

“Baik secara individu maupun secara kelompok dengan ketrampilan, dan pemanfaatan sumberdaya. Sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non pertanian dan taraf hidup petani secara berkelanjutan,” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, membangun SDM pertanian yang berkualitas sangat penting untk dilakukan.

“Seluruh insan pertanian harus siap untuk menghadapi Industri 4.0,” tegasnya.

Salah satu peningkatan kapasitas SDM pertanian dilakukan READSI melalui pelatihan dengan menggandeng PT MARS. Pelatihan yang akan berlangsung 5 Juli s/d 6 Agustus, diharapkan mampu dikuasai peserta. Pelatihan memberikan materi praktek dan penyajian materi dengan sangat baik oleh fasilitator sehingga dengan mudah memahami materi.

Kedepannya (pasca pelatihan) peserta akan tetap dimonitor sehingga setiap peserta dapat menyampaikan hasil perkembangan kegiatan setelah pelatihan.

Pelatihan dilaksanakan secara Face to Face seperti halnya pelatihan yang dilakukan di Cocoa Academy Tarengge, sehingga secara kualitas dapat dipastikan peserta sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bekal peserta sebagai Calon CVC (Cocoa Village Center).

Lokasi Praktek dilaksanakan di CVC Mars diantaranya pembangunan rumah pembibitan di CVC Rusleli, dan melakukan penyambungan di CVC Masir dengan ini diharapkan peserta dapat menyerap pengalaman dan kisah sukses dari beberapa CVC Mars dalam hal pendampingan, coaching petani dan penyaluran bahan Input ke patani dampingan.

Muhammad Mudhofir, salah seorang peserta dari Desa Mukti Jaya, mengungkapkan bahwa peningkatkan kompetensi seperti ini sangat tepat sasaran.

“Karena petani kakao seperti kami ini memang perlu didorong untuk mengelola kebun, sehingga dapat bekerja lebih baik. Ditambah dengan pengenalan prinsi-prinsip pertanian kakao yang menguntungkan dan ilmu berkelanjutan serta pemberikan pendidikan dan pendampingan ini sangat berguna kepada masyarakat,” katanya.

Ditambahkannya, melalui transfer pengetahuan tentang produktivitas yang menyangkut soal praktik pertanian yang baik, pemilihan benih unggul, dan pupuk yang tepat ditargetkan dapat meningkatkan hasil panen para petani kakao di daerah tersebut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *