Keras! Akmal Marhali Sebut KLB PSSI 2023 ‘Kebohongan Luar Biasa’

oleh -1,365 views
oleh

Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menegaskan, KLB PSSI 2023 yang digelar Kamis (16/2/2023) bukan sebagai Kongres Luar Biasa, melainkan ‘kebohongan luar biasa’.

Hal ini menyusul adanya kerusuhan antara suporter sepakbola vs polisi jelang laga Derby Jateng, yakni PSIS Semarang menjamu Persis Solo, di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, sore ini.

“Jadi KLB yang kemarin itu bukan kongres luar biasa, tapi kebohongan luar biasa, kecurangan luar biasa, dan kebodohan luar biasa,” tegas Akmal Jumat (17/2/2023).

Akmal menyinggung drama KLB PSSI 2023 yang terjadi hingga larut malam kemarin terkait pemungutan suara ulang Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI memalukan. Ia juga menyebutkan, itu terjadi di kubu Menpora Zainudin Amali yang banyak ‘bapaknya olahraga’.

“Ya ini kan mesti jadi teladan juga buat semua cabang olahraga di Indonesia,” lanjut Akmal.

Bentrokan terjadi antara suporter vs polisi jelang laga Derby Jateng antara PSIS Semarang menjamu Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023).

Artinya, insiden kericuhan ini pecah usai Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI di Kongres Luar Biasa (KLB) yang baru digelar kemarin. Diketahui, pemungutan suara KLB PSSI pun sempat ada drama singkat soal pemilihan Wakil Ketua Umum (Waketum).

Seperti diketahui, PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih kepengurusan periode 2023-2027 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023).

KLB PSSI ini diwarnai hal dramatis seperti sinetron, namun bukan pada agenda pemilihan Ketua Umum, melainkan untuk posisi Wakil Ketua Umum.

Kursi Ketua Umum PSSI sudah diisi oleh Erick Thohir. Menteri BUMN ini mengalahkan Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti dengan meraih 64 berbanding 22 suara.

Drama baru terjadi saat pemilihan Wakil Ketua Umum. Awalnya, kursi Wakil Ketua Umum diisi oleh Zainuddin Amali dan Yunus Nusi. Amali meraih 66 suara, sedangkan Yunus mendapat 63 suara.

Akan tetapi, terpilihnya Amali dan Yunus sebagai Waketum PSSI menimbulkan protes keras dari pemilik suara. Mereka menduga, banyak suara yang hilang dalam pemilihan Waketum PSSI saat itu.

“Inginnya teman-teman ganti Komite Pemilihan, tapi mantan ketua umum Pak Iwan Bule menyelamatkan. Kita mendengarkan wibawa Pak Ibul, hitung ulang. Jadi kongres ini diselamatkan wibawanya Pak Iwan Bule,” ungkap Direktur Persiba Balikpapan, Togar Simanjuntak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *