Berbasis CHSE, Kemenparekraf Susun Panduan Wisata Edukasi Tematik Nusantara Belitung

oleh -394 views
oleh

BELITUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menerbitkan panduan wisata edukasi tematik Nusantara. Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah obyek wisata di kawasan Belitung. Mengambil tema “Island Exploration in Belitung”, panduan wisata ini dipadupadankan dengan program CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability) di obyek daya tarik wisata. 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa menerangkan, pandemi COVID-19 memaksa kita untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru untuk dapat menjalankan segala aktivitas, terutama di luar ruangan. “Demikian juga kegiatan wisata yang memerlukan adaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan baru, sehingga dapat dilakukan dengan aman dan nyaman untuk semua,” kata Rizki, Selasa (17/11/2020).

Deputi yang karib disapa Kiki itu melanjutkan, dalam kerangka itu Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi program wisata edukasi tematik Nusantara yang bertujuan untuk mengedukasi peserta mengenai daya tarik wisata minat khusus di Indonesia dan implementasi protokol CHSE. Pada saat yang sama, Kiki menjelaskan program ini dibuat untuk menarik minat wisatawan domestik dalam merencanakan dan melakukan perjalanan wisata di era adaptasi kebiasaan baru ini. “Ketentuan-ketentuan yang termuat dalam panduan ini mengacu pada protokol dan panduan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), World Travel & Tourism Council (WTTC) dalam rangka pencegahan dan penanganan COVID-19,” papar Kiki.

Menurut Kiki, buku panduan ini nantinya akan menjadi panduan tata cara pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan di hotel, restoran, rumah makan dan obyek daya tarik wisata. Kiki berharap kegiatan ini dapat memacu dan menumbuhkan kembali minat masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata minat khusus sesuai dengan ketentuan kesehatan yang telah ditetapkan. “Buku panduan ini menjadi angin segar bagi Industri pariwisata Indonesia yang saat ini sedang berjuang untuk bangkit akibat keterpurukan akibat pandemi COVID-19,” papar dia.

Program wisata edukasi tematik Nusantara ini meliputi tujuh tema wisata minat khusus di lima provinsi di Indonesia yakni Edu-Adventure Trip dan Eco-Cultural Trip untuk wilayah Jawa Barat, Inspiring Village Trip dan Aromatic Wellness untuk Jawa Tengah, Eco-Adventure Trip untuk wilayah Jawa Timur, Island Exploration untuk kawasan Belitung dan Culture Exploration untuk kawasan Toba, Sumatera Utara.

Workshop penyusunan buku panduan ini akan diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa, komunitas wisata, media dan duta wisata sebagai salah satu cara mengedukasi peserta mengenai daya tarik wisata minat khusus di daerah mereka serta implementasi CHSE dalam setiap aktivitas wisata yang dilakukan. “Tentu kita berharap program ini dapat kembali membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif kita yang akan berdampak positif pada perputaran roda perekonomian masyarakat,” harap dia. 

Nantinya, para peserta diminta untuk mempromosikan daya tarik wisata minat khusus yang berbasis penerapan CHSE melalui konten video atau foto. Selain itu, para peserta juga diminta untuk mengajak audiens untuk selalu patuh pada penerapan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan pemerintah yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan. “Kami juga ingin para peserta memberikan awareness tentang protokol kesehatan wisata sewaktu melakukan aktivitas wisata edukasi minat khusus melalui penerapan CHSE dan mengajak audiens berlibur di masa pandemi,. Ini semua bertujuan agar masyarakat kembali produktif namun aman dari COVID-19,” papar dia. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *