Cenderawasih Biru Percantik Indonesia di NATAS 2019

oleh -1,111 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, SINGAPURA – Wonderful Indonesia semakin mempesona di Natas Travel Fair 2019. Efek kehadiran burung Cenderawasih Biru yang khas asal Pulau Papua. Burung langka ini dihadirkan melalui kostum indah dengan bentang sayap menjulang.

Eksotisme kekayaan bumi nusantara ditampilkan masif di NATAS Travel Fair 2019, 22-24 Februari. Event ini digelar di Hall 5, Singapore Expo, Singapura. Berada di zona 5H61, booth milik Indonesia semakin mudah dikenali dengan display kostum Cenderawasih Biru. Konstum ini megah dengan sayap setinggi 1,5 meter. Detailnya sangat eksotis merefleksikan figur Cenderawasih Biru secara utuh.

“Kami ingin mengangkat kekayaan alam Indonesia. Burung Cenderawasih Biru ini salah satu aset yang tidak ternilai harganya. Jenis ini semakin langka. Jumlahnya sangat sedikit di alam. Memakai acuan ini, kami coba angkat. Burung Cenderawasih Biru ini dikenalkan kepada publik Singapura dan dunia,” kata Owner dan Talent Sanggar Malang Amore Carnival Yoseph Agus Kristian, Jumat (22/2).

Mari sekilas mengenal burung Cenderawasih Biru. Secara ilmiah, burung ini memiliki nama Paradisaea Rudolphi. Dari genus Paradisaea, morfologinya berukuran sedang. Panjangnya sekitar 30 Cm. Burung ini didominasi warna biru dan hitam. Warna biru terang sangat dominan pada sayapnya. Memiliki habitat di Pulau Papua, Paradisaea Rudolphi hidup pada ketinggian 1.400-1.800 mdpl.

Memiliki rupa menawan, Cenderawasih Biru terkenal dengan ritual tariannya. Melakukan tarian tidak dalam kelompok, Paradisaea Rudolphi akan memamerkan bulu indah hiasannya saat menari. Tarian dan bulu indah ini hanya dimiliki pejantannya. Ketika menari, burung ini akan menggantungkan badannya ke bawah. Membuka bulu hiasannya sembari berkicau dengan dengungan rendah.

“Kehadiran kostum Cenderawasih Biru ini memang menarik perhatian. Burung ini juga mulai langka. Silahkan datang langsung ke Papua bila ingin menikmati keindahan burung ini secara langsung. Di sana juga bisa dijumpai beragam jenis Cenderawasih. Alam dan budaya yang ada di Papua juga luar biasa,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Pulau Papua memang memiliki beragam koleksi Cenderawasih. Ada banyak spot yang bisa dipilih untuk menikmati ‘burung surga’ ini. Sebut saja Distrik Miyah di Tambrauw, Papua Barat. Di destinasi tersebut, wisatawan bisa menemui sediktnya 6 jenis Cenderawasih. Beberapa diantaranya, Lesser Bird of Paradise, Magnificent Bird of Paradise, Cenderawasih Raja, Magnificent Rifflebird, atau Western Parotia.

“Keindahan burung Cenderawasih ini memang ditampilkan secara utuh di NATAS 2019 ini. Kekayaan alam dan budaya Indonesia memang didisplay di sini. Sejauh ini respon publik di NATAS sangat positif. Mereka juga berfoto bersama kostum Cenderawasih Biru ini,” papar Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Ditampilkan dalam konsep lain, kostum Cenderawasih Biru ini memiliki berat 15 Kg. Pembuatannya pun memakan waktu 2 bulan yang dikerjakan 4 orang. Dengan durasi panjang, pembuatan kostum tersebut memakan biaya sekitar Rp10 Juta. Pos pembiayaan terbesar 60% untuk tenaga kerja, lalu sisanya bahan baku. Dan, panggung NATAS 2019 menjadi kemunculan perdana kostum Cenderawasih Biru ini.

“Kostum Cenderawasih Biru ini menjadi karya yang luar biasa. Kami memberikan apresiasi. Sebab, tidak mudah membuat kostum seperti ini. Bagaimanapun, karakter burung Cenderawasih Biru harus muncul secara utuh. Tapi, dalam konsep yang berbeda,” tegas Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Area III Regional I Florida Pardosi.

Melalui Sanggar Malang Amore Carnival, Wonderful Indonesia selalu menampilkan kostum berbeda. Pada 2 episode NATAS sebalumnya, karakter yang dimunculkan Love Bird dan Garuda Wisnu Kencana. Untuk Love Bird ada 2 varian, yaitu biru-putih dan hijau-oranye. Selain satwa, Sanggar Malang Amore Carnival juga memiliki koleksi kostum lainnya. Ada karakter budaya, candi, dan pura.

Untuk tema budaya, kostum yang diangkat seperti Ondel-Ondel, Barong, hingga Topeng Bapang khas Malang. Ada juga warna Sriwijaya yang diadopsi melalui tema konsep pengantinnya. Konstum karakter candi dimunculkan melalui Borobudur dan Singosari. Besakih milik Bali menjadi tema sentral kostum pura. Menteri Pariwisata Arief Yahya menerangkan, kostum Cenderawasih Biru memikat.

“Indonesia selalu tampil beda. Inovasi selalu diberikan dalam setiap keikutsertaannya di NATAS. Dan, ini menjadi bukti betapa kayanya khasanah budaya dan alam milik Indonesia. Semuanya ini menunggu untuk diekplorasi. Selain atraksinya, Indonesia ini memiliki aksesibilitas dan amenitas yang luar biasa,” tutup Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *