Publik Bosan dengan Kebobrokan PSSI

oleh -1,616 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Suara perombakan kepengurusan PSSI terus terdengar nyaring. Pergerakannya juga masif. Publik memanfaatkan berbagai media untuk menyuarakan aspirasinya. Mulai petisi sederhana hingga multimedia. Muaranya satu, revolusi PSSI. Ujungnya jelas, penggantian Ketum PSSI Edy Rahmayadi.

Petisi perombakan PSSI pun muncul di Batam. Medianya melalui Sepeda Nusantara. Padahal, suasana Sepeda Nusantara di Batam, Minggu (7/10), ini demikian menarik. Lokasinya paten di Alun-Alun Engku Putri, Batam Center, Batam. Pesertanya ada ribuan. Hadiah yang ditawarkan menggiurkan. Ada 2 unit sepeda motor hingga 37 sepeda. Jika ditotal, jumlahnya sekitar Rp100 juta.

Namun, dibalik kemeriahan ini terselip gurat duka pesertanya. Publik Batam ternyata murung dengan performansi kinerja pengurus PSSI. Kegeraman mereka pun tunjukan dengan coretan tulisan soal PSSI melalui sebuah banner. Bannernya boleh petisi hidup sehat, namun respon publik justru mengarah ke PSSI. Berbagai opini perombakan pengurus PSSI diberikan. Intisari suaranya kompak, ‘Edy Out’.

“Publik Batam ini peka. Coretan dan opini perombakan PSSI ini spontanitas. Tampaknya ini sudah lama mengendap. Mereka akhirnya mendapatkan momentum di Sepeda Nusantara. Semua uneg-uneg pun dicurahkan di sana. Publik memang sudah jengah dengan beragam kebobrokan yang ada di PSSI,” ungkap Pengamat Sepakbola Nasional Akmal Marhali.

Di bawah nahkoda Ketum Edy Rahmayadi, PSSI ini belum memberikan kebanggaan. PSSI memang menghadirkan trofi juara dari timnas U-16, tapi itu belum cukup. PSSI justru menjadi bara dalam sekam melalui beberapa kebijakannya. Wajar bila akhirnya suporter bersuara lantang melalui empat tuntutan. Mereka meminta adanya pembinaan suporter ecara komprehensif.

Suporter tetap meminta adanya revolusi kepengurusan PSSI. Agenda ini harus dilakukan cepat karena sepakbola nasional dinilai dalam kondisi darurat. Suporter juga meminta kompetisi yang digulirkan ini lebih bermartabat. Bermartabat dalam penerapan regulasinya. Dan, tidak kalah penting, suporter telah mempersilahkan Edy Rahmayadi keluar dari posisinya sebagai Ketum PSSI.

Suara ‘Edy Out’ memang terus digemakan. Sebab, Edy Rahmayadi sekarang ini memilih opsi rangkap jabatan. Selain Ketum PSSI, Edy Rahmayadi juga menjabat Gubernur Sumatera Utara dan Ketua Dewan Pembina PSMS Medan. “Opsi terbaik memang Pak Edy Rahmayadi ini mundur dari PSSI. Sebab, tidak etis bila merangkap jabatan seperti itu,” tegas Akmal lagi.

Tampaknya sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari kepengurusan PSSI saat ini. Antitesis soal performa PSSI juga diberikan oleh @kolor.ceplok melalui karya animasinya. Dengan tema ‘Apa Urusan Anda?’ sentilan diberikan @kolor.ceplok melalui film animasi ‘Dora the Explorer’. Dalam karya ini, Edy digambarkan sebagai figur yang keras dan anti kritik.

“Animasi karya @kolor.ceplok ini menjadi gambaran kondisi PSSI saat ini. Komunikasi tidak jalan. PSSI tidak mau mendengar aspirasi dari bawah. Mereka lebih mengumatakan egonya. Kalau kondisi seperti ini terus dipertahankan, apa jadinya nasib sepakbola nasional ke depan? Harus ada upaya dan aksi riil untuk menyelamatkan prestasi sepakbola Indonesia,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *