Slogan Anti Korupsi Saraswati Omong Kosong, Keluarganya Ternyata Bermasalah

oleh -3,158 views
oleh

TANGERANG SELATAN – Slogan anti korupsi yang disuarakan oleh Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Saraswati manjadi omong kosong. Duet Calon Walikota Tangsel Muhamad ini justru tersangkut korupsi. Semakin menjadi ironi, keluarga besarnya juga tersangkut kasus korupsi. Apalagi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Rabu (25/11).

Saraswati tampaknya selalu berada dalam pusaran besar arus korupsi. Namanya tersangkut di dalam korupsi benih lobster bersama PT Bima Sakti Mutiara. Saraswati ini duduk sebagai Direktur Utama PT Bima Sakti Mutiara, lalu Hashim Sujono Djojohadikusumo (ayah Saraswati) jadi Komisaris. Dilakukan banyak perusahaan, modus penyelundupan benih lobster ini membuat negara rugi Rp900 Miliar per tahun.

Kasus tersebut pun jadi mata rantai panjang OTT KPK terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Edhy Prabowo terkena OTT KPK di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Sepulang dari Amerika Serikat bersama istri bersama sejumlah orang, termasuk Anggota Komisi V DPR RI Iis Rosita Dewi. Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan, pemeriksaan penyidik KPK terus dilakukan.

“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan penyidik KPK. KPK punya waktu 1×24 jam untuk menentukan sikap. Perkembangannya nanti kami informasikan lebih lanjut,” ungkap Ali, Rabu (25/11).

Daftar panjang dugaan kasus korupsi sebelumnya membelit keluarga Saraswati. Sang Ayah, Hashim Sujono Djojohadikusumo sempat masuk daftar orang penerima dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 1997. Hashim waktu itu menjadi pemilik bank papan Sejahtera, Bank Pelita, dan Istimarat. Kasus BLBI ini membuat negara dirugikan sekitar Rp138,442 Triliun. Sebanyak 95,78% dari total Rp114,5 Triliun tersebut disalahgunakan.

Posisi Hashim yang notabene adik Prabowo Subianto sebagai penerima dana BLBI hingga saat ini belum tersentuh hukum. Terkait kasus BLBI, ipar Prabowo yang bernama Soedrajat Djiwandono yang menjabat Gubernur Bank Indonesia juga menerima aliran dana tersebut. Wakil Presiden Jusuf Kalla secara tegas menyebut adik Prabowo ikut menikmati dana BLBI pada debat Pilpres 2014 silam.

“Jangan lupa yang bikin masalah itu, Bank Papan Sejahtera Hashim Djojohadikusumo. Banyak bank termasuk Bank Papan Sejahtera. Makanya negara terpaksa menjual aset. Nanti kan bila dibeli lagi,” ujar Jusuf Kalla pada 23 Juni 2014 silam.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *